Mohon tunggu...
Ahmad Wansa Al faiz
Ahmad Wansa Al faiz Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

Pengamat - Peneliti - Data Analis _ Sistem Data Management - Sistem Risk Management -The Goverment Interprestation Of Democrasy Publik Being.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

"Makna Zikir" Dalam Surat Al-furqan Ayat 62.

2 Januari 2025   06:07 Diperbarui: 2 Januari 2025   06:16 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapadz "Basmalah" (Sumber Gambar. Nu Online).

Zikir Prof. Quraish Shihab.

"Makna Zikir" Dalam Surat Al-Furqan Ayat 62.

Zikir -Shihab & Shihab (Sumber Gambar. Youtube).
Zikir -Shihab & Shihab (Sumber Gambar. Youtube).


: artinya 

Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau ingin bersyukur.

(Surat Al-furqan Ayat 62)

Download NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap! https://nu.or.id/superapp (Android/iOS)

Dalam Al-Qur'an Surat Al-Furqan ayat 62, Allah SWT menyampaikan sebuah pesan mendalam tentang makna zikir melalui fenomena pergantian siang dan malam. Ayat ini membuka dengan penggambaran kekuasaan Allah yang menciptakan siang dan malam secara bergantian, sebuah fenomena alam yang menjadi saksi bisu atas kebesaran-Nya. Pergantian ini bukan sekadar rutinitas kosong, melainkan mengandung hikmah bagi mereka yang ingin mengambil pelajaran (yadzdzakkara) dan bersyukur (syukuran).

Kata yadzdzakkara yang berasal dari akar kata dzikr (mengingat) dalam ayat ini memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar mengucapkan lafaz zikir. Ia menggambarkan sebuah proses aktif di mana seseorang merenungkan, memahami, dan mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Ketika malam berganti siang dan siang berganti malam, seorang hamba diajak untuk merenungi keteraturan sistem alam semesta yang Allah ciptakan. Proses perenungan ini adalah bentuk zikir yang melibatkan tidak hanya lisan, tetapi juga pikiran dan hati.

Lebih jauh lagi, ayat ini menghubungkan konsep zikir (yadzdzakkara) dengan syukur (syukuran), menunjukkan bahwa keduanya adalah respons yang saling melengkapi terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah. Ketika seseorang mengambil pelajaran melalui zikir, ia akan sampai pada pemahaman yang membawanya kepada rasa syukur. Sebaliknya, rasa syukur ini kemudian mendorongnya untuk semakin banyak berzikir dan mengambil pelajaran, menciptakan sebuah siklus spiritual yang terus-menerus.

Dalam konteks kehidupan modern, makna zikir dalam ayat ini menjadi sangat relevan. Di tengah kesibukan dan rutinitas yang seringkali membuat kita lupa, pergantian siang dan malam menjadi pengingat konstan akan kehadiran dan kekuasaan Allah. Setiap pergantian waktu menjadi kesempatan untuk berhenti sejenak, merenungkan, dan mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. Inilah esensi zikir yang sejati - sebuah kesadaran yang terus-menerus akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan, yang kemudian melahirkan rasa syukur yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun