Mohon tunggu...
Ahmad Wansa Al faiz
Ahmad Wansa Al faiz Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

Pengamat - Peneliti - Data Analis _ Sistem Data Management - Sistem Risk Management -The Goverment Interprestation Of Democrasy Publik Being.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Rekonstruksi (2) : Sejarah Dan Relasi Struktural Jangka Panjang Dan Menengah Yang Membentuk Konteks Dimana Peristiwa-Peristiwa Singkat Terjadi.

24 Desember 2024   20:22 Diperbarui: 24 Desember 2024   20:22 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Strukturalisme" Pola Di balik Setiap Hal" (Sumber Gambar. Madurapers).

Rekonstruksi (2).

Sejarah Dan Relasi Struktur Jangka Panjang Dan Menengah Yang Membentuk Konteks Dimana Peristiwa-Peristiwa Singkat Terjadi. 

"Penelusuran Konsep Sejarah" (Sumber Gambar. SlideShare).


"Dalam pandangan ini, apa yang tampak sebagai kebetulan mungkin sebenarnya merupakan manifestasi dari kekuatan-kekuatan sosial, ekonomi, atau budaya yang lebih dalam".

"Strukturalisme" Pola Di balik Setiap Hal" (Sumber Gambar. Madurapers).

Dalam perjalanan memahami kompleksitas sejarah manusia, kita dihadapkan pada suatu pendekatan yang mengajak kita untuk melihat melampaui peristiwa-peristiwa tunggal dan mengamati pola-pola yang lebih luas dan mendalam. Pendekatan ini, yang menekankan struktur jangka panjang dan menengah, membuka pintu menuju pemahaman yang lebih kaya akan dinamika perubahan sosial, budaya, dan ekonomi yang membentuk dunia kita.

Bayangkan sejenak kita berdiri di puncak gunung yang tinggi, memandang lanskap sejarah yang terbentang di bawah. Dari ketinggian ini, kita tidak lagi terpaku pada detail-detail kecil dari setiap lembah dan bukit, melainkan dapat melihat bentuk-bentuk besar yang membentuk terrain tersebut. Inilah esensi dari pendekatan yang kita bicarakan - kemampuan untuk melihat "hutan", bukan hanya "pohon-pohon" individualnya.

Dalam konteks ini, sejarah tidak lagi hanya tentang tanggal-tanggal penting atau tokoh-tokoh besar. Sebaliknya, ia menjadi cerita tentang pergeseran tektonis dalam masyarakat manusia - perubahan lambat namun mendalam dalam cara kita berpikir, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain. Revolusi Industri, misalnya, tidak lagi hanya dilihat sebagai serangkaian penemuan teknologi, tetapi sebagai puncak dari perubahan bertahap dalam struktur sosial, ekonomi, dan intelektual yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Pendekatan ini juga mengundang kita untuk menjelajahi interkoneksi yang kompleks antara berbagai aspek kehidupan manusia. Kita mulai melihat bagaimana perubahan iklim jangka panjang dapat mempengaruhi pola migrasi, yang pada gilirannya membentuk dinamika kekuasaan politik dan perkembangan budaya. Atau bagaimana evolusi bertahap dalam pemikiran filosofis dapat, seiring waktu, mengubah struktur sosial dan sistem ekonomi secara fundamental.

Dekolonialisasi Histografi Indonesia (Sumber Gambar.  Racik Meracik Ilmu).
Dekolonialisasi Histografi Indonesia (Sumber Gambar.  Racik Meracik Ilmu).
Namun, melihat sejarah melalui lensa ini bukan tanpa tantangan. Ini membutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk mengidentifikasi pola-pola yang mungkin tidak segera terlihat. Ini juga mengharuskan kita untuk berpikir secara interdisipliner, menggabungkan wawasan dari berbagai bidang studi untuk membentuk gambaran yang lebih komprehensif tentang perubahan historis.

Lebih jauh lagi, pendekatan ini mengundang kita untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan filosofis yang mendalam tentang sifat waktu, kausalitas, dan peran individu dalam membentuk sejarah. Apakah kita benar-benar agen bebas dalam narasi sejarah, atau apakah tindakan kita sebagian besar ditentukan oleh struktur jangka panjang yang berada di luar kendali kita?

Terlepas dari tantangan-tantangan ini, nilai dari pendekatan yang menekankan struktur jangka panjang dan menengah tidak bisa diremehkan. Ini memberikan kita alat yang kuat untuk memahami tidak hanya masa lalu, tetapi juga masa kini dan kemungkinan masa depan. Dalam menghadapi krisis-krisis kontemporer - dari pandemi global hingga perubahan iklim - pemahaman tentang pola-pola historis jangka panjang dapat memberikan wawasan berharga tentang akar masalah dan kemungkinan solusinya.

Pada akhirnya, pendekatan ini mengajak kita untuk melihat sejarah bukan sebagai rangkaian peristiwa yang terisolasi, melainkan sebagai tapestri kompleks yang ditenun dari berbagai benang perubahan yang saling terkait. Ini mendorong kita untuk melihat melampaui permukaan dan menyelami arus bawah yang membentuk perjalanan umat manusia sepanjang waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun