Being Impression: Kesan Terhadap Objek Linguistik dan Pengaruhnya Pada Semantik.
Pendahuluan.
Being impression merupakan konsep yang menggambarkan bagaimana kesan-kesan (impressions) terhadap objek linguistik mempengaruhi pembentukan dan pemahaman makna dalam konteks semantik. Konsep ini berkaitan erat dengan fenomenologi bahasa dan teori makna dalam linguistik kognitif.
Dasar Teoretis
Fenomenologi Bahasa
Edmund Husserl (1913/1962) dalam "Ideas: General Introduction to Pure Phenomenology" mengemukakan bahwa pengalaman kesadaran (consciousness) selalu terarah pada objek tertentu, termasuk objek linguistik. Being impression muncul sebagai hasil dari interaksi antara kesadaran subjek dengan objek linguistik yang dihadapinya.
Semantik Kognitif
George Lakoff (1987) dalam "Women, Fire, and Dangerous Things" menegaskan bahwa makna bahasa tidak dapat dipisahkan dari proses kognitif dan pengalaman embodied. Being impression merupakan bagian dari proses kognitif ini, di mana kesan-kesan terhadap objek linguistik membentuk pemahaman semantik.
Komponen Being Impression.
1. Persepsi Linguistik
- Cara individu mempersepsi bentuk-bentuk linguistik
- Pengaruh pengalaman pribadi terhadap persepsi
- Konteks sosial-budaya dalam pembentukan persepsi
2. Asosiasi Kognitif