Mohon tunggu...
El Sabath
El Sabath Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

"Akar sosial adalah masyarakat dan kajemukan, dan "Fenomena Sosial Di dasarkan pada gambaran nilai normatif Individu, terhadap ruang interaktif relasi sosial, hal yang mendasar adalah sosial sebagai fenomena individu yang tidak terlepas dari sumberdaya, yang relatif dan filosofis, dan apakah ranah sosial adalah sesuatu yang sesuai makna filosofis, atau justru gambaran dari kehampaan semata, yang tidak dapat di ukur sikap atau ruang lingkup sosialkah, yang berarti suatu ilutrasi pamplet kekacauan revolusi massa, atau komunisme historis dalam sejarah pergerakan politik?"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Produksi Makna: Proses Kontruksi Sosial dalam Pembentukan Arti

23 November 2024   18:21 Diperbarui: 23 November 2024   20:59 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
apa maknanya makna? - Martin Suryajaya (sumber : Youtube).

Produksi makna memiliki implikasi luas dalam berbagai aspek kehidupan:

1. Identitas dan Budaya
Makna yang diproduksi berperan penting dalam pembentukan identitas individual dan kolektif. Hall (1990) dalam "Cultural Identity and Diaspora" menjelaskan bagaimana identitas cultural terbentuk melalui produksi dan representasi makna.
2. Media dan Komunikasi Massa
Media massa berperan sebagai agen produksi makna yang powerful dalam masyarakat kontemporer. John Fiske (1987) dalam "Television Culture" menganalisis bagaimana televisi dan media massa lainnya memproduksi dan mensirkulasikan makna.
3. Kekuasaan dan Hegemoni
Antonio Gramsci melalui konsep hegemoninya menunjukkan bagaimana produksi makna terkait erat dengan relasi kekuasaan dalam masyarakat. Makna yang dominan sering kali mencerminkan kepentingan kelompok yang berkuasa.

Kesimpulan.

Produksi makna merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai dimensi sosial, cultural, dan politik. Pemahaman tentang bagaimana makna diproduksi penting untuk menganalisis dinamika sosial dan cultural dalam masyarakat kontemporer. Sebagaimana dinyatakan Stuart Hall, makna selalu berada dalam proses negosiasi dan renegosiasi, mencerminkan karakteristik dinamis dari kehidupan sosial.

Referensi.

1. Barthes, R. (1972). Mythologies. New York: Hill and Wang.
2. Berger, P. L., & Luckmann, T. (1966). The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge. Garden City, NY: Doubleday.
3. Fiske, J. (1987). Television Culture. London: Methuen.
4. Foucault, M. (1972). The Archaeology of Knowledge. New York: Pantheon Books.
5. Hall, S. (1997). Representation: Cultural Representations and Signifying Practices. London: Sage.
6. Hall, S. (1990). Cultural Identity and Diaspora. In J. Rutherford (Ed.), Identity: Community, Culture, Difference (pp. 222-237). London: Lawrence & Wishart.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun