Mohon tunggu...
Ahmad Wansa Al faiz
Ahmad Wansa Al faiz Mohon Tunggu... Lainnya - Pengamat Sosial Fenomena

Pengamat - Peneliti - Data Analis _ Sistem Data Management - Sistem Risk Management -The Goverment Interprestation Of Democrasy Publik Being.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rembulan Dara

26 Februari 2024   21:29 Diperbarui: 26 Februari 2024   21:45 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

REMBULAN DARA.

Perlahan datang menyapa
Warna senja kemilau emas di batas warna
Perlahan engkau ucapkan sesuatu kata yang tak terucapkan : maghligai warna kalam suci

Di lembaran mushafi gemilang terang rembulan
Adalah nasib yang tiada terlupa di dunia. -
Menjadi lembah semilir udara.

Di sinikah lahir waktu dan nyana sejarah lalu
Menjadi sebongkah ambisi gema orkestra
Di atas meja makan ;

Sesungguhnya hatiku ;
Akan diminta pertanggung jawaban pula.

- engkaulah cinta yang bertahata kuasa
Pecinta Sang pencipta.

B. Lampung Febuari 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun