Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengulik Tupoksi dan Strategi Kepala Sekolah

26 Maret 2021   14:40 Diperbarui: 26 Maret 2021   14:43 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini hari ketiga saya on the job learning dalam tugas Calon Pengawas Sekolah. Kali ini saya harus mengunjungi dua sekolah dan berbincang dengan mereka terkait tugas dan fungsi mereka. 

Ada beberapa peraturan yang melandasi mereka dalam bekerja atau istilah laiinay Tugas Pokok dan Fungsi ( Tupoksi ) nya. Diantaranya adalah Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018. Pada Pasal 15 disebutkan  tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah , poin pentingnya yaitu(1)Kompetensi Manajerial, Kewirausahaan dan Supervisi guru dan TEndik, (2) Meningkatkan Mutu berdasarkan 8 SNP ( Standar Nasional Pendidikan , (3) Bisa Mengajar bila dibutuhkan, (4) Bila melakukan pembelajaran/pembimbingan maka itu merupakan tugas tambahan, (5) Kepala Sekolah di SILN juga mempunyai tugas promosi kebudayaan Indonesia.

Kemudian ada juga Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Pasal 12 . Poin pentingya adalah bahwa Penilaian Kinerja Kepala Sekolah meliputi (1) Usaha Pengembangan Sekolah, (2) Peningkatan kualitas sekolah berdasarkan 8 SNP, ( 3 ) Pengembangan Profesionalisme sebagai Kepala Sekolah .

Tupoksi Kepala Sekolah juga mengacu pada Permendiknas  Nomor 19  Tahun  2007 tentang standar  pengelolaan sekolah, meliputi  (1) perencanaan program,  (2) pelaksanaan rencana kerja, (3) pengawasan dan evaluasi, (4) kepemimpinan sekolah,  (5) sistem informasi sekolah.

Melihat Tupoksi yang sedemikian kompleks maka layaklah Kepala Sekolah harus mendapat dukunga semua pihak dan stakeholders sekolah. Di dalam kompetensi Manajerial Kepala Sekolah menunjukkan kemampuan memimpin dalam skala besar untuk menghadapi semua persoalan baik pembelajaran maupun pengelolaan. Tentu saja ini dibantu oleh para Wakil Kepala  Sekolah.

Kompetensi yang tak kalah pentingnya adalah Kewirausahaan. Penumbuhan Jiwa Kewirausahaan di kalangan peserta didik tentunya berasal dari para guru dan guru pastilah mendapat kepala sekolah yang inovatif dan penggerak kemajuan. Untuk kalangan SMK tidak cuma jiwa yang ditumbuhkan tetapi juga praktek Kewirausahaan. Maka munculah ragam program sekolah seperti Teaching Factory, Unit Produksi. Untuk peningkatan kompetensi juga muncul Kelas Industri, SMK Center of Excellence yang sekarang dilanjutkan Sekolah Keunggulan serta seruan untuk menunjukkan kompetensi dalam UJIKOM di LSP. LSP ( Lembaga Sertifikasi Profesi ) yang telah dibentuk di SMK mendapatkan pendanaan dari BNSP untuk operasional UJIKOM walaupun sangat terbatas. Hal ini juga tak lepas dari peran kepala sekolah untuk memajukan sekolah dan juga peningkatn mutu pendidikan vokasi.

Dengan SNNI level II untuk para lulusan SMK maka mereka akan bisa bersaing di dunia industri, bahkan mungkin sebelum lulus mereka sudah dipesan untuk bekerja di berbagai perusahaan nasional maupun internasional. Inilah sisi lebih SMK BISA !

Terkait Supervisi Guru dan Tendik adalah bagian yang harus terus diupayakan untuk berkelanjutan dan lancar serta valid dalamm penilaian. Kendala yang ada adalah Supervisi masih bersifat manual sehingga mungkin suatu saat dibutuhkan e-superivisi untuk membantu semua pihak . Supervisi guru junior dilakukan oleh para guru senior. Dalam supervisi ini untuk memastikan keterlaksanaan pembelajaran sesuai yang direncanakan dan juga memberi bantuan profesional kepada guru bila mengalami hambatan. jadi esensinya adalah meningkatkan mutu para guru.

Ada beberpa trik dan strategi yang digunakan oleh para kepala sekolah untuk tetap bekerja dengan nyaman, produktif, on target dan disiplin. Diantaranya adalah ( 1) Menggunakan pendekatan Humanity Approach dalam menyelesaiakan masalah. Mengedepankan memanusiakan manusia sesuai harkat martabatnya. ( 2 ) Avoiding conflict but solutive, menghindari konflik dan mencari pemecahan yang solutif serta memberi penyelesaian masalah dengan bertahap tanpa membuat masing-masing pihak panas, ( 3 ) Engagement, pelibatan para guru dan staff dalam berbagai aktifitas seperti musik, jumat rohani, gowes, olah raga untuk lebih dekat dan lebih mengetahui kesulitan dari masing-masing pihak. Solusi akan diberikan sambil berjalan-jalan mencari udara segar, (4) Fresh Atmosphere, memberikan suasana baru jika dia adalah kepala sekolah baru dengan menyampaiakan kebijakan yang ramah lingkungan dan ramah perasaan. Fresh Atmosphere akan memberikan kesembuhan pada mereka yang traumatis atas kepemimpinan masa sebelumnya yang mungkin kurang kondusi.(5) Trust and See, memberikan kepercayan pada anak buah untuk menjalankan program nya dan melihat dari jauh progress yang mereka buat untuk dapat dievaluasi di akhir semester atau tahun ajaran. Semua hal diatas berasal dari kesimpulan pengamatan dan juga wawancara.

Itulah beberapa hal yang saya dapat dari mereka berdua. Tugas saya berikutnya adalah melengkapi Lembar Kerja . Semoga bermanfaat. Saya akan lanjutkan seri yang lain. Insha Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun