Latah kini menjadi hal biasa.
Saat hoax terus panjang bicara.
Semua strategi berjalan tanpa batas usia.
Tak ada waktu dan menit pun tak cukup berpacu.
Ujaran demi ujaran terus diproduksi.
Tapi...
Tak hendak mati semua sisi manusiawi.
Tak mau terus terbelenggu arus.
Tak ingin menimang si anak kecil yang selalu manja meminta makna.
Tak juga torehkan wujud apa yang bisa kita sumbang untuk negara.
Sibuk menyelami hati yang terus terbawa ke sana ke mari.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!