Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jangan Kau Bermain dengan Rindu

22 November 2018   21:36 Diperbarui: 25 November 2018   09:44 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila rasa suka mulai menggelayut manja. Jangan percaya pada rindu yang tiba -tiba datang menderu karena itu pasti semu. Hanya sekedar untuk membuat hati terharu lalu merayu. Diamkanlah sampai kau yakin rindu ini layak dirasa atau tidak.

Bila rasa ingin bertemu membuatmu sesak nafas berhari bahkan berminggu. Jangan kau lepas waktumu untuk si dia, karena belum tentu dia pun merasakan hal yang sama. Biarlah dia mereda bersama angin lalu.

Bila tanganmu tak kunjung berhenti menari-nari diatas gadget, mengajaknya stalking tentang dia maka segera matikan gawai dan santaikan hatimu. Biarkan Dia menggantikan posisinya segera. Supaya Dia tak cemburu kau duakan.

Bila doamu hanya ihlas untuk mendapat hatinya maka berhentilah mengemis harap pada manusia. Tak hendak dia berkuasa atas perasaannya. Sang Maha Pembolak-balik hatilah yang akan bicara. Jangan teruskan doamu karena rindumu ngelantur tak jelas kemana. Jangan biarkan Tuhan mengabulkan doa yang tak baik untukmu. Dia Maha Pengabul segala permintaan. Maka mintalah yang terbaik saja.

Janganlah kau bermain dengan rindu kepada manusia. Karena sejatinya kau hanya butuh mencintai secukupnya dan membenci seadanya. Kau tak butuh menelantarkan hatimu untuk mencintainya atau menyengsarakan rasa untuk merindunya.

Biarkan hanya Dia yang menguasai hatimu, rasamu, otakmu, fikiranmu, nafasmu, dzikirmu dan semua langkahmu serta gerak tanganmu. Biarkanlah hanya Dia yang menjadi kehendak yang bekerja dalam semua ucapanmu, keputusanmu dan cintamu. Bila kau ragu cukup hatimu yang menjadi penuntun atas ijinNya. Biarkan Dia memberimu ilmu " sirri" lewat hatimu, mimpimu dan juga ' shibghoh" yang ada padamu.

Percayalah! Jangan bermain dengan rindu pada manusia supaya Dia tak cemburu. Karena bila Dia cemburu maka kamulah yang akan menanggung akibatnya dan itu bisa jadi tidak membuatmu nyaman. Walaupun sesungguhnya qodar baik dan qodar buruk itu juga harus kita imani. Itu bagian dari cara Dia memberi pelajaran pada kita.

Percayalah , nanti kamu akan temukan kedamaian melebihi apapun saat kau sisihkan sebagian waktu untuk Dia. Baik saat kamu susah, senang, sempit maupun lapang. Tak ada waktu yang tidak engkau rancang untuk menemuiNya di tiga perempat malam. Hanya berdua , memadu rindu denganNya. Rasakan rindumu akan membuatmu cinta kepadaNya tanpa mengurangi cintamu kepada keluarga dan manusia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun