Angin menerpaku perlahan di siang bolong
Panas membias , ragu hatiku melangkahkan
Namun kupastikan menemuimu , walau cemas menggelayut
Siapakah engkau ? Tak aku kenal benar
Paduan ragam pewayangan
Membingkai wajah dan padukan pualam
Semburat sinarnya sempurnakan perumpamaan
Sendu pandangan , buyarkan harapanÂ
Berjalan dalam doa dan harap cemas
Tak percaya siapa  di depan , tanpa alas
Kakiku terantuk batu, dan aku tersadar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!