Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pengejar Mimpi dan Hikmah

16 November 2018   15:42 Diperbarui: 16 November 2018   15:45 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah sejak tiga bulan ini aku merasakan. Ada yang lain yang selalu terjadi padaku. Dalam setiap nafas yang kuburu dengan Mu. Selalu ada kelegaan yang tak bisa diceritakan. Kebahagiaan yang tak bisa digambarkan. Keriangan hati dan rasa penuh di qolbu yang selalu menghunjam.

Sudah tiga kali pula setiap kejadian selalu berawal pertanda. Aku tidak meminta , hanya cukup mendoa dan beroleh kebaikan dari yang kudamba. Pertama tentang simbol yang hanya bisa aku yang terjemahkan. Kedua tentang waktu yang tak usah menunggu lama untuk datangnya kejadian. Hanya berkisar minggu ke bulan. Tak cukup lama berselang.

Ke tiga tentang segala hal yang seolah aku bisa lakukan adalah sebuah persiapan. Bahwa walau tanda itu semakin kental tak membuatku terlena untuk selalu meminta perlindungan. Bahkan di titik terakhir sebelum peristiwa apapun selalu terhampar. Semua sinyal -sinyal keajaiban yang harus kutangkap segera untuk ditransformasikan ke bentuk penafsiran. Yang ini hanya aku yang bisa. Ini bukan klenik atau mistis. Ini hanya lah hal kecil yang diberikanNya . Tidak untuk dibuat ujub dan keheranan, karena semua bisa terjadi pada siapapun.

Dulu aku harus menangis berpikir berhitung masa, menafikkan semua rasa dan logika untuk mendapatkan arti dari sebuah kejadian. Bersedih dalam ujian atau terlalu senang dalam kebahagiaan tapi ternyata semua kesimpulan menuju pada satu kenyataan. Bahwa semua mesti dihadapi dengan bahagia sejati. Bahagia di kala susah dan senang di kala gembira. Biasa saja saat dipuji dan tak merasa sedih saat dicaci. 

Menyadari bahwa kita hanyalah wayang dari Sang Maha Pencipta. Kita diberi pertanda untuk menuju jalanNya. Tetapi kita adalah manusia yang bebas menentukan kehendak diri. Maka pertanda itu bisa menjadi petunjuk berkarya bisa juga menjadi lukisan tanpa makna bila didiamkan saja.

Mimpi yang bisa dipegang maknanya adalah yang jelas, terang, bisa diceritakan ulang dan terkoneksi dengan konteks kejadian di hari dan masa berikutnya. Mimpi yang tak bermakna adalah mimpi yang begitu kita bangun maka musnahlah gambar di awang.

Tidak setiap saat kita bisa mengambil hikmah dari kejadian yang kita lewati. Ada saat begitu pahitnya dan sengsaranya kisah namun Tuhan Yang Maha Welas Asih langsung menyediakan kenikmatan bersamaan dengan kesengsaraan itu.

Ada saat di mana kemewahan menjadikan pemiliknya lupa pada tujuan apa dia diciptakan dan bagaimana dia bisa memanfaatkan jabatan, pangkat dan derajat untuk " sangu" akhirat. Sangu itu bersifat kekal abadi karena itulah yang kita miliki.

Seberapa banyak kau nafkahkan untuk keluarga , seberapa banyak cintamu menjaga karakter mereka, seberapa jauh kau tuntun untuk mengenal-Nya. Itulah modal awal mencari hikmah hidup. 

Maka sesakit apapun kau hadapi ujian, itulah yang sudah ditentukan. Nikmati hidup ini sebagai bagian dari Rencana Besarnya untuk kita. Sehebat apapun kita maka hati-hatilah karena harta , tahta , jabatan dan kesempatan kita akan menjadi Raport kita kelak.

Inilah perjalanan mimpi yang memberi hikmah untuk kehidupan yang sedang kita jalani. Kita tidak tahu kapan akan dipanggil dan juga  kapan akan bisa berdialog dengan-Nya. Kepada-Nyalah cinta kita menuju. Jangan berhitung mendapat syurga semata karena itu hak Prerogatif-Nya. Syurga bukanlah karena ibadah kita tetapi anugerahNyalah yang menjadikan kita masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun