Percaya Diri, atau lebih sering disebut sebagai pe-de merupakan sebuah “rasa” yang sangat diperlukan oleh semua orang. Dalam melakukan aktivitas apapun diperlukan “rasa” percaya diri ini. Percaya diri, adalah sebuah rasa? Iya, sebuah rasa. Sebuah tindakan yang bisa anda lakukan, anda mau percaya diri atau tidak percaya kepada diri anda? Ketika seseorang mau untuk percaya kepada dirinya, maka pasti apapun yang dilakukan dapat selesai dengan hasil yang maksimal. Berbeda, ketika rasa percaya diri itu tidak ada, yang ada adalah sesuatu yang ragu-ragu, ketakutan dan menjadi tidak terselesaikan. Rasa percaya diri ini muncul dari pikiran kita sebagai manusia. Dan sebenarnya, rasa percaya diri dan rasa tidak percaya diri merupakan dua hal yang bisa kita pilih? anda mau memilih yang mana?percaya diri atau tidak percaya diri?
Tetapi terkadang banyak orang yang memilih untuk tidak percaya diri. Sebagai spesialis pikiran, saya sering mendapat klien yang mengeluhkan masalah tentang percaya diri. Kurang percaya diri saat bertemu orang, kurang percaya diri saat bicara didepan umum, kurang percaya diri saat mengerjakan ujian, kurang percaya diri saat mau presentasi dan masalah kurang percaya diri lainnya.
Tadi saya bertemu dengan seorang teman dikantor, yang bertanya kesaya bagaimana caranya untuk menaikkan rasa percaya diri, sebab sekarang merasa takut jika bertemu dengan orang lain, apalagi disuruh berbicara didepan banyak orang.
Masalah seperti ini sering saya temui, hampir setiap minggu saya selalu mendapat klien yang mengeluh urusan percaya diri. Apa sih penyebab kurangnya rasa percaya diri? Dari pengalaman saya melakukan terapi konseling kepada klien, yang membuat rasa percaya diri kurang adalah pengalaman di masa lalu yang terus diingat dan membekas. Efeknya membuat jadi ketakutan melakukan aktivitas yang sama dengan masa lalu itu.
Sebagai contoh, saya pernah menangani seorang klien yang mengeluh merasa minder ketika bicara didepan umum padahal sebagai seorang dokter dia harus memberikan penyuluhan kepada banyak orang, tetapi ketika mulai bicara didepan yang ada ketakutan dan gemetar, akibatnya dokter ini memilih untuk menyuruh orang lain melakukan penyuluhan ke masyarakat.
Ketika saya ajak ngobrol, perlahan demi perlahan maka muncullah sebuah pengalaman dimasa lalunya yang begitu “menyedihkan”, dokter ini sering dimarahi, sering ditolak berbicara oleh orang tuanya, dan selalu disalahkan ketika berpendapat. Nah, pengalaman ini yang membekas di pikiran dia, sehingga membuat sebuah program didirinya, bahwa lebih baik diam saja, sebab kalau berbicara takut salah dan takut dimarahi oleh orang yang diajak bicara.
Dengan perlahan saya mencoba memodifikasi program dalam pikiran klien saya ini, saya mencoba untuk mulai menyadarkan dia tentang masa lalunya, menyadarkan bahwa yang namanya masa lalu ya masa lalu. Setelah selesai sesi “ngobrol”nya, dia merasa sudah berani dan mau memilih untuk berbicara didepan umum. Saya menyebut sesi ngobrol, karena memang yang namanya terapi pikiran, baik itu hipnoterapi, NLP, EFT atau apalah namanya, sebenarnya merupakan teknik mengobrol yang pas. Dan pengalaman yang menentukan kualitas dari “obrolan” ini.
Ada langkah terapi praktis yang mudah anda lakukan untuk meningkatkan percaya diri, tanpa harus bertemu saya. Tapi, ini butuh syarat, anda mau melakukannya. Sebab tidak ada satu orang pun yang bisa meningkatkan percaya diri anda selain anda sendiri, saya hanya memberikan saran/sugesti, anda yang memutuskan untuk menolak atau menerima sugesti/saran saya.
Langkah praktis itu, cobalah anda buat akibat yang terjadi dari rasa kurang percaya diri anda. Anda tulis dikertas, kira-kira apa dampak yang terjadi dalam hidup anda kalau anda tetap meneruskan rasa kurang percaya diri. Anda tulis minimal 10 akibat ya. Gunakan format ini ya. “kalau saya meneruskan kurang percaya diri maka saya pasti…………..” Kalau sudah ditulis di kertas maka anda bakar kertasnya, lalu abunya anda buang jauh dari hidup anda.