Judul artikel saya ini memang sesuai dengan fakta saat hari selasa kemarin tanggal 25 Februari 2014 saya ada janji dengan seorang klien untuk melakukan sesi hipnoterapi, klien saya seorang ibu yang berusia 55tahun. Yang menghubungi saya adalah anaknya, saat menelepon saya 3hari sebelumnya, anaknya mengatakan kalau ibunya itu sudah setahun ini susah tidur, bahkan terakhir sampai 2 malam tidak tidur. Anaknya bercerita, kalau ibunya sering terbangun tengah malam dan mengatakan gelisah tidak nyaman tidur maka efeknya ke fisik beliau yang juga mengalami penurunan. Anaknya karena rasa sayang yang besar kepada ibunya, khawatir ada masalah psikis yang serius sehingga menghubungi saya untuk membantunya.
Ketika bertemu dengan saya, ibu ini sih menurut saya terlihat baik-baik saja, wajahnya juga cerah, bicaranya enak…saya mulai sedikit bingung, terus kenapa dia tidak bisa tidur. Saat masuk keruangan saya, saya mulai mengajak ngobrol ibu ini, dia pun mulai menceritakan alasan dia ketempat saya, karena merasa susah tidur, tidak nyaman, dan sering terbangun saat malam hari, itu yang buat ibu ini akhirnya menjadi sakit fisik juga, tensinya meningkat, pusing dan kolesterol juga meningkat. Bahaya kan?
Jadi kalau anda merasa sekarang tidurnya susah, atau malas tidur nyenyak, ayo cobalah untuk mulai tidur yang nyenyak,tidur yang pulas, itu juga untuk anda lho. Demi hidup anda, kalau anda sayang dengan diri, sayang dengan keluarga anda, maka ayo mulai sekarang biasakan untuk tidur yang nyenyak dan pulas. Meskipun sebentar tetapi berkualitas. Ya kan?
Jadi ngomongin masalah tidur ya…kembali kepada kasus ibu tadi, saya mencoba bertanya lebih dalam kepada ibu itu, penyebab dari masalah dia susah tidur, dalam setiap sesi konseling, saya selalu berusaha untuk mencari tahu penyebabnya apa. Dan ketika saya mulai bertanya, saya bawa ibu ini untuk rileks, untuk santai sambil memejamkan mata. Ibu ini mengatakan, kalau dia terganggu dengan suaminya, dengan suara dengkur suaminya yang keras. “hehe…saya tersenyum mendengarnya, saya mencoba mencari masalah lain misalnya ketakutan penyakit atau masalah anaknya. Ternyata tetap saja jawabnya adalah masalah dengkuran suaminya.
Saya lalu memanggil anaknya untuk masuk ke ruangan saya, agar bisa berbicara kepada ibunya, bu jelaskan kepada anaknya apa yang membuat ibu susah tidur akhir-akhir ini, “bapakmu iku le….nek turu suarane berisik” jelas ibu ini kepada anaknya..
Anaknya kaget…”lho beneran bu”, anaknya masih terheran, karena anaknya berpikiran bahwa ibunya itu takut karena masalah anak atau penyakit, ternyata yang buat ibu ini susah tidur adalah dengkuran suaminya yang memang berubah keras, padahal dulu itu dengkuranya biasa saja. Nah..ketika mendengar dengkuran yang keras, maka ibu ini meminta agar suaminya pindah ke kamar lain, tetapi efeknya ibu ini merasa kesepian karena tidur sendiri, akibatnya tidak bisa tidur sampai pagi, he.he.
Mendengar penjelasan ibunya sendiri, anaknya tadi merasa lega bahwa bukan masalah psikis yang membuat ibunya gelisah. Tapi..saya juga memberikan sugesti kepada ibu ini, gini aja deh bu..”ibu… mulai sekarang dan seterusnya suara dengkuran bapak ibu cari nadanya, cari polanya, lalu jadikan dengkuran itu sebagai musik pengiring ibu tidur, sehingga sebelum bapak diperiksa akibat dengkuran kerasnya, ibu membiasakan diri dan menganggap suara dengkuran itu seperti alunan musik pengantar tidur, ibu mau mencobanya?”
“iya mas, saya coba seperti itu, karena saya juga yang rugi, nanti saya ajak suami saya ke rumah sakit untuk periksa masalah dengkurnya” jawab ibu itu.
Barusan, saya mendapat telepon dari anaknya, “mas firman…terima kasih ibu saya 2 malam ini bisa tidur nyenyak, meskipun bapak dengkur tapi bisa tidur, sesuai saran mas firman saya mau bawa bapak ke rumah sakit untuk dicek karena dengkurnya memang sangat keras, saya semalam yang jadi terganggu hehe…”
Susah tidur adalah gangguan psikis yang memang harus diberikan solusinya, dan ketika saya menangani kasus-kasus seperti ini, penyebabnya berbeda-beda, masalah sama tetapi penyebabnya berbeda, kalau kasus ibu ini maka yang menganggu adalah suaminya. Mungkin kalau “ganggunya” dalam bentuk lain ibu ini malah lebih nyaman ya…he.he..