Susah tidur atau dalam bahasa medisnya disebuh “insomnia” sering menjangkiti hampir sebagian besar orang. Insomnia memiliki kadar yang berbeda-beda untuk setiap orang, karena insomnia adalah sebuah “masalah” maka tentu memiliki level besar atau kecilnya insomnia. Kalau yang sampai level tinggi mengalami susah tidur hampir setiap hari, ini sih sudah insomnia tingkat parah, butuh penanganan medis secara rutin. Yang sering dialami banyak orang adalah insomnia level rendah, yaitu disaat kondisi psikilogis sedang tidak labil. Misalnya ketika sedang rindu seseorang, ketika mau ujian, ketika ada masalah yang berat, atau kondisi lain yang memang membuat seseorang fokusnya ke berpikir. Karena fokus kepada berpikir dan mencari solusi maka rasa kantuk bisa diabaikan dan terjadilah insomnia.
Insomnia kadang juga diinginkan dan sengaja diciptakan oleh sebagian orang, kadang saya juga. Kalau anda minum kopi? itu artinya kan sengaja ingin susah tidur, ya kan hehe. Insomnia memiliki dua sisi, yaitu positif dan negatif. Dianggap positif jika kondisi insomnia digunakan untuk hal yang memang bermanfaat, seperti lagunya bang rhoma,”begadang..oh begadang, begadang boleh saja asal ada gunanya”, tuh kan baik kan insomnia.
Menjadi negatif jika kondisi insomnia membuat seseorang bingung, pikiran jalan terus, sementara besok pagi harus melakukan aktivitas. Seseorang yang mengalami kondisi insomnia yang negatif akan membuat kondisi tubuh mengalami kelelahan dan keletihan, sebab tidur adalah waktu yang menjadikan sel-sel tubuh mengalami regenerasi sehingga mengembalikan kesegaran lagi. Sama seperti laptop yang nyala terus, tentu menjadi panas, sehingga butuh ditidurkan atau dimatikan dulu.
Sering saya mendapat klien dengan keluhan insomnia ringan dan sedang,kalau insomnia berat saya sarankan ke dokter, karena harus ada “obat” yang masuk, Tetapi kalau ringan dan sedang masih bisa ditangani dengan konseling-terapi. Jadi teringat ada seorang ibu yang menemui saya, mengeluh susah tidur, sudah 3minggu katanya. Nah, kalau masih 3 minggu maka ini tergolong insomia ringan dan pasti ada penyebabnya yaitu beban pikiran. Setelah saya coba tanya dari hati-ke-hati, akhirnya dapat jawaban bahwa ibu ini kepikiran anaknya yang mau menikah dan meninggalkan dirinya. Dengan beberapa modifikasi yang tepat, ibu ini bisa menerima kondisi anaknya yang mau menikah. Ketika penyebab insomnia diatasi maka pasti tidur nyenyak sudah bisa dinikmati.
Bagi anda yang merasa mengalami masalah insomnia atau susah tidur ini, tetapi belum ada waktu untuk konseling-terapi ke saya. Maka anda bisa mengikuti tiga langkah dibawah ini untuk membantu mengatasi susah tidurnya ya.
Pertama, tulis masalah anda, ambil kertas dan bolpoint lalu tuliskan “apa yang anda pikirkan saat malam ini, apa yang anda bebankan disaat ini”, oh iya menulisnya di tempat tidur ya. Banyak orang susah tidur karena tidak jelas apa yang menjadi masalahnya, apa bebanya yang ada hanya berputar-putar saja dikepalanya alias “loading”.
Kedua, minum air putih 3 gelas, banyak orang tidak tahu bahwa air putih bisa menjadi penenang yang alami dan aman, cobalah minum 3 gelas air putih (air mineral) yang biasa (tidak dingin, tidak panas,tidak hangat). Kalau anda mau buang air kecil maka segeral ke kamar mandi ya, agar lebih tenang.
Ketiga, niatkan dalam hati, sambil pejam mata anda katakan dalam hati anda, “wahai tubuhku, kamu sekarang istirahat, biar besok kamu lebih segar lagi, bisa lebih fit, bisa lebih semangat”. Bernafaslah normal dan berdoa “Tuhan, Engkau yang memiliki tubuh ini, maka tidurkan tubuhku ini, dan jagalah dalam keadaan tertidur”
Semoga tiga langkah ini membantu anda yang mengalami susah tidur atau insomnia. Mencoba langkah ini maka anda artinya menyayangi diri anda sendiri. Selamat mencoba ya..:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H