Dalam “kesibukan” menikmati bulan Ramadhan yang penuh keajaiban, tetap berbagi untuk menulis di blog ini. Oh ya, gimana puasanya sampai di hari kelima ini, saya harap tetap memiliki nilai penuh kebaikan bagi diri anda masing-masing. Tulisan saya kali ini mencoba membahas tentang hutang, mencoba menjawab beberapa sms yang masuk ke handphone saya 2 hari ini. “pak firman, saya memiliki hutang yang menjerat hidup saya bagaimana solusinya”, “hutang saya 100juta rasanya susah terbayar”, “berikan saya doa yang mujarab untuk cepat membayar hutang saya pak firman”, “besok saya harus membayar hutang lalu apa yang harus saya lakukan sekarang”. Apakah anda juga memiliki “persoalan” yang sama?
Maaf, saya tidak bisa membalas panjang dan lebar jika melalui sms, whatsapp maupun blackberry. Jadi saya coba ulas melalui artikel saya kali ini. Hutang, bagi sebagian besar orang dianggap sesuatu yang menakutkan, sesuatu yang memberatkan. Tapi coba anda perhatikan bagi pengusaha-pengusaha besar yang setiap hari membuat hutang baru demi kelancaran bisnisnya, mereka begitu antusias untuk berhutang, padahal hutang mereka lebih besar daripada hutang anda. Tetapi kenapa mereka masih bisa tersenyum, masih bisa jalan-jalan, masih bisa berbahagia? Sementara anda, merasa hutangnya berat jadi stress, lalu terjerat dengan hutang akibatnya malah hidup menderita.
Objeknya sama, yaitu hutang, tetapi kenapa pada kenyataannya ada orang yang dengan senyum-senyum bisa menikmatinya sedangkan ada yang dengan cemberut melihat tagihan hutangnya. Dimana letak perbedaannya? Yup, dari pola berpikirnya, dari cara berpikirnya atau bahasa kerennya dari cara memandang hutang itu. Jika anda memandang hutang itu sebagai sesuatu yang berat maka itulah yang akan menjadi nyata dalam kehidupan anda, tapi sebaliknya jika anda memandang hutang itu sebagai sesuatu yang menguntungkan maka pasti hutang anda membuat kualitas hidup anda meningkat. Coba deh diingat dulu, siapa yang memutuskan untuk berhutang? Orang lain, ataukah diri anda sendiri? Pasti yang memutuskan adalah diri anda sendiri, sehingga sudah kewajiban anda untuk membayarnya.
Yang harus anda pikirkan adalah solusi pembayaran hutang, bukan malah sibuk “meratapi” hutang, sibuk “sedih” melihat tagihan hutang. Percaya deh, ketika anda sibuk meratapi, sibuk sedih, sibuk berpikir “kenapa hutangku tidak lunas-lunas”, hutang anda ya pasti tetap tidak terbayar. Tetapi, kalau anda mau mengubah “persepsi” anda tentang hutang, mau “membuat” rasa senang, mau “membuat” rasa santai terhadap hutang maka saya pastikan hidup anda jadi senang, santai dan hutang pun bisa terlunasi tanpa disadari. Terlunasi dari berbagai cara, dari berbagai sumber yang selama ini tidak anda duga-duga. Pasti anda berpikir , “iya pak firman enak tinggal bicara seperti itu, atau enak saja tingga menulis seperti itu”.
Apa yang saya tulis ini, sudah dibuktikan oleh teman-teman alumni AMC (Alpha Mind Control), bahwa dengan menerapkan rumus-rumus AMC dengan benar maka hutang pun cepat terlunasi dengan cara yang tidak terduga. Saya berani menulis dan berbicara tentang hutang karena saya juga punya hutang hehe, tapi saya bersyukur dan menikmati hutang itu sebagai sarana peningkatan ilmu, sebagai sarana peningkatan kualitas hidup. Bukannya dengan berhutang berarti kita bisa memiliki sesuatu tanpa mengurangi uang yang ada sekarang. dan tanpa disadari dengan berhutang maka bisa menarik sumber-sumber penghasilan baru dalam hidup kita.Jadi anda yang masih “merasakan” hutang itu berat coba deh mengubah persepsi anda tentang hutang, ubah anggapan anda tentang hutang, Objek yang sama jika dilihat dengan “cara berpikir” yang berbeda maka pasti hasilnya berbeda. Dicoba ya, langkah ini sebagai solusi hutang dalam hidup anda, selamat menikmati puasa penuh keajaiban, penuh hikmah kebaikan bagi hidup kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H