Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jika Ingin Membuat Hidup Terlepas dari Beban, Maka Hal Ini yang Wajib Dilakukan

12 April 2017   11:15 Diperbarui: 12 April 2017   11:28 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebelum saya menulis artikel ini, saya asik bermain dengan putri cantik saya, “syahmi”, dengan polosnya dia selalu ceria, selalu tersenyum, aktif berlari kesana, berlari kesini memegang bonekanya, lalu terkadang memanggil “daddy, daddy”, hampir usia 17 bulan di bulan ini dia selalu ceria, selalu tersenyum bahkan ketika terjatuh selalu keluar dari mulut kecilnya “gak papa”. Kalau anda melihat anak-anak seumuran putri saya pasti berpikir bahwa mereka hidup tanpa beban, hidup dengan damai, hidup dengan selalu ceria tapi ketika semakin dewasa maka keceriaan berubah karena memiliki beban dalam hidupnya. Kalau saya sih berpikirnya, syahmi sekarang ceria, besok ceria bahkan sampai dewasa pun dia pasti selalu ceria karena hidupnya pasti penuh dengan kemudahan, kebaikan dan keberlimpahan.

Bagi sebagian besar orang memang hidup selalu dikonotasikan dengan beban hidup, bahkan ada sebuah ungkapan yang sering anda mungkin katakan, atau para motivator katakan “semua orang hidup itu pasti ada masalah, karena ketika hidup maka harus siap menghadapi masalah”,Itu yang berlaku bagi anda mungkin? bagi sebagian besar orang? tapi kalau buat saya dan keluarga saya sepertinya tidak deh hehe. Harus berani katakan TIDAK kepada masalah ya. Kalau anda sering bertemu orang, maka pasti anda juga sering mendengar keluhan mereka tentang hidupnya, tentang beban dihidupnya, beban mulai urusan keluarga, beban urusan pasangan, beban urusan anak, beban urusan bisnis dan beban-beban lainnya. Apalagi saya, di setiap kelas AMC baik itu reguler, privat dan platinum pasti bertemu orang yang mengatakan “hidupnya penuh dengan beban”.

“mas firman, saya tinggal dengan mertua dan saya merasa keluarga saya penuh beban, suami saya ngurusi ibunya, belum ngurusi saya dan anak, seakan beban ini berat mas. Apa yang harus saya lakukan, saya ingin terlepas dari beban seperti ini”, sebuah inbox yang masuk ke akun facebook saya siang tadi, dari namanya sih dari seorang perempuan. Kenapa dalam hidup seseorang bisa terasa ada “beban”, kalau ini yang anda tanyakan maka jawaban saya adalah karena seseorang itu memang tanpa disadari menarik beban-beban itu ke dalam kehidupannya, dan seseorang itu tanpa disadari membuat sendiri perasaan yang dianggapnya beban itu. Karena sudah menganggap menjadi sebuah beban yang berat, maka otomatis yang terselimuti dalam diri adalah rasa berat dalam menjalani hidup. Padahal semua rasa yang ada dalam diri kita itu hadir karena sesungguhnya kita sendiri yang membuatnya.

Semua kondisi yang memang harus dialami dalam kehidupan menjadi beban karena tidak dilakukan manajemen yang bagus, manajemen yang perlu dilakukan adalah manajemen pikiran. Mengelola pikiran adalah hal yang wajib dilakukan agar hidup seseorang terlepas dari beban, saya analogikan dengan sebuah laptop yang filenya berantakan, tidak tertata dalam folder-folder, lalu anda mau mencarinya maka pasti kebingungan dan jadinya lama, nah kalau dalam dunia teknik informatika hal ini disebut “beban”. 

Ternyata sama ya dengan diri manusia, ketika pikirannya tidak dikelola dengan benar, tidak mengenali bagaimana pikiran dengan benar maka pasti muncul “beban”, tetapi jika semua situasi, semua tugas, semua aktivitas dalam hidup sudah ditata dengan benar, sudah diatur dengan rapi maka pasti hidup menjadi terlepas dari beban dan pasti hidupnya selalu dalam ketenangan dan kebahagiaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun