Mas Firman, setelah belajar AMC gini, jadi luntur semua kesaktian saya yang sudah belajar lama, saya jadi memahami benar bahwa selama ini yang saya pelajari adalah kesaktian semu saja, saya jadi menyadari kekuasaan Tuhan yang telah sempurna menciptakan manusia, saya berhenti deh nyari ilmu kesaktian mas, sudah sadar saya sekarang”. Ungkapan seorang bapak dari cirebon yang mengikuti kelas AMC di jakarta tanggal 23 mei kemarin. Saya hanya menjawabnya “selama ini belum belum sadar ya pak” sambil tersenyum.Di lingkungan kita memang banyak sekali hal-hal yang mengajarkan tentang kesaktian dalam artian misalnya menarik benda gaib, ritual khadam, menarik uang, melihat makhluk gaib, ilmu kebal, mengobati orang, mengisi energi dan sejenisnya.
Sesuatu yang selama ini dianggap sakti memang sangat mudah menarik orang untuk memilikinya, muncullah berbagai jenis ilmu yang mengatakan membuat seseorang menjadi sakti dan membuat orang terlihat memiliki kelebihan aneh dibandingkan orang lain. Memang ketika anda mengatakan anda bisa mengobati orang lain, lalu anda bisa menyalurkan energi, lalu mengatakan kalau anda bisa melihat yang tidak terlihat itu membuat orang lain wow, dan membuat anda lebih percaya diri. Tapi apakah percaya diri seperti itu yang dibutuhkan?
Saya juga pernah berdiskusi dengan peserta AMC yang juga seorang “guru” di ilmu energi dan kebal, beliau juga mengatakan bahwa sebenarnya juga bukan benar bisa kebal, bukan juga bisa tahan ditusuk paku, sebab itu semua sudah dibuat “teknik” yang aman bagi pelakunya, tujuannya adalah untuk membuat seseorang percaya diri. “tapi kalau ketemu orang seperti mas firman gini yang teliti dan pinter ya mati juga tuh murid2saya, lha gurunya aja ini dibuat ketawa-ketawa dan malu” kata bapak itu di tengah-tengah peserta AMC. Selama ini kita dicekoki sesuatu yang aneh dan saya anggap salah tentang makna kesaktian, tentang makna percaya diri. Ketika anda tidur diatas paku lalu tidak luka, maka anda pe-de. Ketika anda bisa memecahkan botol dengan telapak tangan maka anda pe-de, ketika anda dibacok dengan pisau tetap aman maka anda pe-de, padahal semua itu murni teknik fisika dan kimia saja.
Saya pernah membuat tulisan tentang cara mudah terlihat sakti kan, coba deh baca lagi artikel itu disini. Bicara tentang kesaktian, kadang saya berpikir itu “produk” penjajah. Oh, ya ada yang bilang ke saya, “orang dulu itu kan sakti mas”, saya menjawabnya “kalau orang dulu sakti, harusnya belanda, jepang, portugis tidak akan bisa masuk ke wilayah kita, tidak akan ada kerja paksa dan pemerasaan serta penjajahan, tapi buktinya kita malah lama terjebak dalam penjajahan itu, bahkan sampai sekarang pun sejatinya kita masih dalam penjajahan”, Yang bertanya itu pun, malah mengangguk dan mengiyakan.
Ketika kesaktian semu yang dicari maka tentu hasilnya juga semu, malah membuang biaya dan membuang waktu kan. Hmmm, saya ingat ada seorang pejabat yang dari dulu suka dengan hal sakti ini, menghabiskan puluhan juta sampai ratusan juta untuk ritual, dan mengikuti workshop2 yang katanya bisa ini, bisa itu dengan berbagai tingkatkan level yang banyak sekali. Padahal setiap orang sudah memiliki sumber kesaktian sejati yang ada dalam dirinya, semua orang sudah diciptakan sama memiliki kesaktian sejati. Kesaktian sejati itu ada di PIKIRAN kita, dan seseorang dikatakan sakti ketika bisa mengenali, mengontrol dan memaksimalkan PIKIRANnya. Ketika seseorang sadar bahwa dirinya memiliki PIKIRAN yang luar biasa,maka disitulah kita bisa memaksimalkannya untuk keperluan apapun, untuk kesehatan,untuk rezeki, untuk bisnis dan apapun juga. Karena kunci hidup manusia ada di PIKIRANnya.