Kesaktian, terkadang disalah artikan sebagai sebuah kehebatan yang aneh dan membuat orang lain yang melihat menjadi kagum kepada diri kita. Disebut orang dengan label sakti, hebat memang menjadi sebuah nilai “wah” sendiri, benar kan? tetapi banyak orang yang ingin terlihat sakti tetapi tidak memahami benar, apa sakti itu,Apa makna hebat itu. Justru malah yang terjadi di masyarakat kita adalah proses pembodohan dengan berbagai trik yang memang terlihat aneh terlihat ajaib bahkan terlihat luar biasa, padahal kalau kita mau melihat berbagai hal yang selama ini dikatakan sakti itu dengan sudut pandang “ilmiah” maka semua sebenarnya hanya hal biasa saja, sehingga sebenarnya perlu diluruskan makna sakti yang sesungguhnya.
Hari Minggu kemarin saya bertemu dengan seorang pria muda berasal dari Riau yang menemui saya untuk mempelajari metode Alpha Mind Control (AMC) secara privat,disela-sela proses “coaching”, pria ini bercerita tentang pengalaman dia saat mau mempelajar teknik “kuda lumping” atau “jaran mabuk”, dimana menurut sebagian besar orang teknik kuda lumping ini adalah hasil dari suatu proses kesaktian yang dilakukan oleh pawang dan pemainnya. Dia bercerita bahwa ketika temannya sudah masuk ke arena permainan, maka dia dirangkul oleh temannya ini. Sebelum acara dimulai, temannya tadi bilang, “nanti kalau saya sudah main dan mulai tidak sadar maka saya akan ajak kamu masuk”.Nah, ketika si pria muda ini masuk, dia tidak merasa apa2, nah si teman yang sudah lebih dulu terlihat tidak sadar, langsung membisikkan kata ke pria muda ini, “sudah, kamu pejam mata dan ikuti gerakan saya”. Si pria muda ini, merasa aneh waktu itu dan berpikir, lho ternyata hanya disuruh ikut2an saja. Kemudian datanglah seorang pria tua yang dikenal sebagai pawang dan spiritual didaerah itu yang juga berbisik “kalau mau main, ya main aja, ikuti permainannya”
Nah, dari pengalaman inilah pria muda ini akhirnya sadar bahwa proses kuda lumping ternyata hanya permainan saja bukan sesuatu kesaktian, atau ada proses kesurupan dan proses tidak sadar didalamnya. Banyak hal lain yang selama ini terlihat sakti, terlihat hebat. Oh ya, banyak alumni AMC yang dulunya adalah para pembelajar di zona jahiliyah dimana yang dikejar adalah kesaktian semu, kesaktian palsu. Apa itu kesaktian semu atau kesaktian palsu? Kesaktian yang sebenarnya bukan kesaktian, tetapi selalu dianggap kesaktian. Seperti kebal, penyembuhan, berjalan diatas pecahan kaca, memecahkan botol, mentransfer energy dll. Saya jadi teringat, ada seseorang bapak yang mengaku “spiritual” dan mengaku menguasai tenaga dalam dan ingin menantang saya untuk dijatuhkan. Ya saya mempersilahkan, dengan “action”nya bapak ini menggerakkan tangannya sambil mulutnya berkomat-kamit seolah2 mengirimkan tenaga dalam untuk menjatuhkan saya, dan saya pun hanya menanggapinya dengan santai sambil main2 game di smartphone saya.
Apa yang terjadi? apakah saya jatuh? TIDAK…saya biasa saja, saya lihat bapak ini semakin memfokuskan dirinya, dan mulai memejamkan mata, lalu saya berkata ke bapak ini sebuah “kalimat sakti” (hehe), untuk membuat kedua tangan bapak ini kaku, dan hasilnya kedua tangan bapak ini kaku. Singkat cerita, bapak ini akhirnya sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan, sebab selama ini yang dia coba jatuhkan adalah murid2nya yang memang secara hukum PIKIRAN, pasti menuruti apapun yang disugestikan bapak ini sebagai guru kepada muridnya.
Ada juga seorang peserta AMC yang mengakunya dulu berprofesi sebagai “penyembuh energi”,diawal workshop bapak ini banyak berargumen, sampai saya suruh mempraktekkan cara dia untuk melakukan penyembuhan kepada peserta lain, tapi saya katakana kepada peserta lain itu, untuk memikirkan hal yang lain dan saya ajak bicara. Dengan “action” yang sama dengan bapak tenaga dalam tadi, maka bapak energi ini pun melakukan prosesnya. Lalu ketika selesai, ditanyalah ke peserta lain yang menjadi “target eksperimen” apa yang dirasakan, ternyata jawabn peserta ini adalah “tidak merasakan apa-apa”. Dari sinilah, bapak energi tadi akhirnya sadar bahwa selam ini bukan dia yang menyembuhkan “pasien-pasien”nya, melainkan diri orang itu sendiri.
Tujuan saya membuat AMC adalah untuk menyadarkan orang bahwa setiap pribadi yang masih normal bernafas, yang masih bisa berpikir, sesungguhnya memiliki kekuatan yang sama dengan orang lain untuk menjadi pribadi yang hebat dan sukses, sebab kuncinya adalah di PIKIRAN, selama kepalanya masih sehat maka pasti PIKIRANnya masih bisa bekerja. Hanya selama ini belum MENGENALI cara bekerjanya, sehingga belum bisa MENGONTROLnya , maka tentu belum bisa MEMAKSIMALKANnya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Saya sering bercanda ke banyak orang, baik itu dikelas AMC, kepada teman2 saya dikantor, kepada mahasiswa2saya, teman2 dosen juga,ketika mereka bertanya tentang kesaktian dan bagaimana caranya bisa sakti seperti berjalan diatas kaca, berjalan dengan ditutup mata, menidurkan orang dengan cepat, membuat tangan berasap, membuat keris berdiri, membuat kertas melayang dan yang lainnya. Saya hanya tersenyum lalu berkata ke mereka, “Ada cara yang termudah dan tercepat untuk menjadi SAKTI, datanglah ke toko sulap, ceritakan kepada penjaga toko sulap itu apa yang mau anda lakukan, pasti mereka akan memberikan alat-alatnya, triknya yang bisa dipelajari dengan mudah”. Anda ngga percaya cara ini, cobalah dulu maka anda pasti dengan mudah dan cepat menjadi SAKTI dan DIKAGUMI oleh orang-orang disekitar anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H