Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ada Juga Orang yang Kaget dengan Kemudahan

3 Maret 2015   22:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:13 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara yang mudah atau cara yang susah? pasti semua orang menginginkan cara yang mudah, termasuk anda. Tapi apakah benar anda mau cara yang mudah? banyak orang yang terkadang tidak percaya dengan cara yang mudah, tidak percaya dengan cara yang santai, fenomena ini sering saya temui dalam kelas AMC (Alpha Mind Control), karena faktanya banyak orang kaget dengan cara berpikir yang mudah, bahkan ada beberapa orang yang merasa kurang percaya dengan kemudahan. “Mas firman, apa iya semudah ini caranya membuat diri jadi kaya?”, “mas firman, segampang ini untuk mempengaruhi orang?”, “Kok jadi gampang seperti ini ya, ilmu-ilmu yang dianggap sakti selama ini mas, terus yang ada selama ini apa ya?”Seperti itulah terkadang ungkapan yang saya dengar dari orang-orang yang bertemu saya, jadi saya yang merasa heran, ada apa dengan kemudahan?kenapa diberi cara yang mudah justru merasa aneh ya, justru merasa kaget. Kalau ada pernyatan seperti itu, saya hanya bisa menjawab “memang saya ingin mengajarkan cara-cara yang mudah pak, kalau mau bertahan dengan cara yang susah dan rumit ya diluar banyak paka hehe, dicoba lalu dibuktikan saja pak rumus-rumusnya”, sama seperti ketika minggu lalu saya memberikan training di malaysia, ada satu orang peserta yang menemui saya ketika break sambil berkata, “pak firman, dulu saya pernah belajar ilmu-ilmu gaib ya sama seperti yang pak firman tadi ajarkan, tapi caranya susah, harus wiridan, harus puasa, harus berdiam diri, mandi bunga, tapi kenapa pak firman mengajarkan cara-cara yang mudah seperti itu, saya jadi kurang yakin pak, gimana ya?”

Sambil senyum-senyum, saya menjawab, “ya itulah pak bedanya orang yang ilmunya lebih tinggi dengan yang belum seberapa, bukankah ilmu itu tujuannya membuat hidup lebih mudah, contoh kalau orang dulu ingin mengirim pesan harus menulis surat, menyuruh burung membawa, sekarang sudah ada handphone buat mengirim pesan dengan cepat dalam hitungan detik, kemanapun diseluruh penjuru dunia ini, itu terjadi juga karena ilmu kan pak, diluar sana banyak memang yang mengajarkan pengasihan, pesugihan, pelet dan ilmu yang katanya kesaktian dengan jalan yang susah, padahal sebenarnya bisa dibuat mudah dan gampang, bapak tidak perlu yakin menjalankan metode AMC ini, cukup dijalankan saja rumusnya”

Kadang saya berpikir, “Apa metode yang saya buat ini terlalu mudah ya hehe, sehingga membuat orang jadi kaget. Atau karena selama ini kita hanya diberikan cara yang susah sebab yang mengajarkan tahunya hanya cara susah itu saja, atau memang sengaja dibuat susah agar tidak semua orang tahu”. Hmm, tapi itulah memang kenyataan di masyarakat kita, selama ini hal-hal yang sering dianggap kesaktian selalu dianggap diperoleh dengan cara yang susah dan lama, ketika menemukan cara yang cepat dan mudah langsung dianggap aneh dan memunculkan rasa tidak percaya.

Terbukti memang kita selama ini diberikan pemahaman yang susah, kita disuruh berpikir dengan susah, kayaknya siss-sisa penjajahan masih lekat dipikiran banyak masyarakat Indonesia,dimana untuk menggapai sesuatu harus dilakukan dengan penuh perjuangan, penuh keringat dan penuh darah, sehingga terlihat heroik. Padahal semua tergantung dari bagaimana kita berpikir,kalau kita berpikir dengan susah dan sulit maka itulah yang terjadi. Tetapi kalau mau berpikir dengan mudah maka sebenarnya bisa menjadi mudah. Kalau orang-orang diluar negeri sudah siap dengan cara-cara mudah dan selalu menginginkan kemudahan, lalu kenapa kita masih saja betah dengan cara-cara yang susah?

Cobalah mengubah program dalam pikiran anda, semua bisa mudah kalau kita mau berpikir mudah. Eh, tapi ada sebuah ungkapan yang juga banyak dimasyarakat, “kalau bisa dipersulit, kenapa dibuat mudah” hehe. Ya, tapi saya lebih senang dengan ungkapan saya sendiri “kalau bisa dipermudah, ya mudahkan saja”.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun