Dalam bahasa agama, tidak sadar itu disebut dengan "lalai". Â "Dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lalai dari tanda-tanda kekuasaan Kami." (Yunus : 92).
 Tidak sadar diberi kenikmatan sebagai manusia. Tidak mau menyadari bahwa dirinya adalah manusia yang dibekali dengan perangkat utama yaitu Pikiran. Kenapa banyak orang tidak sadar? karena memang sejak dini atau sejak kecil tidak diajarkan bagaimana berpikir yang benar.Â
Banyak orang hanya sibuk melakukan ritual tanpa diajarkan untuk bagaimana berpikir. Padahal sudah jelas bahwa kebesaran Tuhan itu hanya dipahami oleh mereka yang mau berpikir.
Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir. (QS. Al Jatsiyah : 13)
Jadi kesadaran itu adalah sebuah situasi dimana seseorang mampu memahami dan mampu mengendalikan dirinya sendiri. Dan untuk bisa mengendalikan diri itu adalah dengan mengendalikan pikiran. Kesadaran memerlukan pemicu, membutuhkan sebuah "tamparan" supaya bangun dan terjaga dari tidur panjang untuk memulai hidup baru yang penuh kesadaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H