Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah Orang yang Harus Anda Salahkan ketika Mengalami Kegagalan!

8 November 2021   12:35 Diperbarui: 8 November 2021   13:16 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa orang yang anda salahkan ketika mengalami kegagalan?apakah pasangan anda? karyawan anda? Atau rekan bisnis anda? Faktanya banyak orang mencari kesalahan orang lain ketika mengalami sebuah peristiwa yang disebut sebagai kegagalan. Saya juga bingung dengan istilah kegagalan ini. 

Apakah bisa disebut sebuah kegagalan ketika semua kejadian itu terjadi hasil dari keinginan kita sendiri. Sebagian besar orang tidak memahami dengan benar mekanisme kejadian yang ada disemesta ini. Sehingga sibuk mengeluh dan menyalahkan orang lain. Padahal tidak ada yang tertukar, dan mustahil meleset yang hadir dalam kehidupan kita. Tuhan yang Maha Baik sudah membuatkan aturan yang sempurna dalam kehidupan ini sehingga kita harus mengenalinya.

Semua Kejadian itu Sudah Sesuai

Sibuk menyalahkan orang lain itu karena tidak mau menerima dan menyadari bahwa semua kejadian itu sudah sesuai. Sesuai dengan apa? Sesuai dengan program yang ada dalam pikiran manusia.

Meskipun anda membantah tapi sadarlah bahwa memang seperti itulah hukum disemesta ini bahwa semua kejadian pasti hasil dari pikiran orang itu sendiri

Saya mengutip di Alquran : " Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri ... " QS Al-Isra' 17 : 7. Sudah sangat jelas bahwa setiap kejadian itu adalah hasil dari diri kita sendiri.

Kenapa Menyalahkan Di Luar Diri?

Ketika ada seorang anak berlari dan kakinya menyenggol kaki meja sehingga terjatuh kemudian menangis, biasanya yang disalahkan adalah kaki mejanya. "mejanya nakal, sudah mama pukul nih mejanya" ini yang sering diucapkan orang tua untuk membuat anaknya berhenti menangis. 

Memang sih, si anak berhenti menangis. Tapi ada efek jelek yang tertanam dalam pikiran si anak itu. Yaitu terbiasa untuk menyalahkan yang diluar dirinya. Padahal mejanya tidak salah, mejanya diam. Si anak itu yang kurang hati-hati.

Termasuk ketika anda mengalami sebuah penipuan? anda harus menyadari bahwa anda kurang ilmu terhadap peristiwa itu, sehingga mudah ditipu. Jadi bukan salah si orang yang menipu anda. Tapi banyak orang tidak mau menerima bahkan ngotot bahwa dia sudah bersikap baik, sudah rajin ibadah sehingga mustahil mendapat kejelekan. Lalu ujung-ujungnya menyalahkan Tuhan.

Anda yang Harus Bertanggungjawab

Siapa yang bertanggungjawab terhadap kejadian dalam hidup anda? maka jawabannya adalah anda sendiri. Diri andalah satu-satunya orang yang harus disalahkan atas kegagalan yang terjadi. Terimalah kejadian itu. Sadarilah bahwa apa yang anda alami adalah tarikan dari pikiran anda sendiri. 

Keberanian untuk mengakui hal ini adalah langkah awal untuk melakukan perubahan. Karena dengan mengakui bahwa ada yang salah dalam diri sendiri maka anda pasti sibuk untuk memperbaiki diri anda sendiri.

Tidak perlu mencari-cari siapa orang yang salah terhadap kejadian apapun dalam hidup anda. Percuma saja, malah membuang waktu dan membuat nanti pasti terulang lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun