Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Betulkah Tuhan yang Belum Mengijinkan atau Anda yang Belum Mau?

7 Mei 2020   08:46 Diperbarui: 7 Mei 2020   08:59 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sepertinya Tuhan belum mengijinkan saya untuk belajar AMC mas firman" kata seorang bapak ke saya setelah mengetahui biaya kelas AMC. Lalu saya jawab "sebetulanya bukan Tuhan yang belum mengijinkan tapi memang bapak yang belum Mau". Seringkali kita mendengar banyak orang berkata bahwa Tuhan belum mengijinkan apa yang diimpikannya terwujud. Seolah-olah menyalahkan Tuhan. 

Sesungguhnya tanpa disadari sedang berprasangka jelek kepada Tuhan. Padahal seharusnya kita diperintah untuk selalu berprasangka baik terus kepada Tuhan, karena memang Tuhan itu Maha Baik. Dengan Maha kebaikannya maka mustahil Tuhan tidak mengijinkan atau bahasa kerennya tidak meridhoi. Yang benar adalah diri kita yang memang belum mau menerimanya.

Pasti sebagian dari anda bertanya-tanya, "kok bisa saya belum mau". Padahal "saya mengucapkan mau". Nah ini yang tidak anda pahami. Bahwa di mulut mengatakan "mau" tapi dalam pikiran anda justru menolak keinginan tersebut. Saya sering katakan bahwa banyak orang tidak selaras antara keinginan di mulut dengan program di pikirannya. Alias dalam dirinya terjadi bentrok atau orang sebut konflik batin. Untuk memahami kondisi ini memang butuh pembelajaran yang benar, dan itulah tujuan kelas AMC sebenarnya. Supaya bisa membuat diri ini benar-benar mau atau siap menerima apa yang kita inginkan tersebut. Contoh saja untuk urusan uang, ternyata memang banyak orang yang tidak mau dengan uang.

Kalau diri kita sudah selaras terhadap keinginan tersebut atau benar-benar mau maka percayalah Tuhan pasti mengijinkan dan meridhoi


Tuhan itu sebenarnya menunggu keselarasan dalam diri kita, menunggu pikiran kita benar-benar mau menerima. Maka Tuhan pun pasti mengijinkan. Memang sih banyak orang itu hanya sibuk membuat impian di mulutnya tapi lupa tidak mengecek ke dalam dirinya, ke dalam pikirannya. Apakah memang benar-benar mau ataukah tidak. Karena tidak mau dikatakan salah akibat tidak mengenal pikirannya maka lantas langsung saja mengatakan jika Tuhan yang tidak mengijinkan. Selalu Tuhan yang disalahkan atas tidak terwujudnya keinginan.

dopkri
dopkri
Seharusnya yang dilakukan ketika keinginan itu tidak terwujud adalah instropeksi diri, kalau bahasa kerennya "masuk ke dalam diri, merenung" untuk menyadari bahwa kesalahan dalam berpikir dan melakukan perubahan dalam cara berpikirnya. Karena kalau tidak mau mengakui bahwa kesalahan ada dalam diri sendiri maka mustahil bisa melakukan perubahan. Dan ketika diri anda tidak melakukan perubahan maka Tuhan pun tidak akan bisa mengubah kehidupan anda. 

Lakukan perbaikan dalam pikiran, lakukan perubahan cara berpikir sehingga terjadi keselarasan dengan keinginan kita. Dan tanpa perlu memintapun maka otomatis Tuhan mengijinkan dan meridhoi keinginan tersebut. Jadi sudah merupakan sistem yang otomatis. Karena Tuhan itu memang MAHA BAIK. Mustahil. Coba deh mulai sekarang berhenti untuk mengatakan bahwa Tuhan belum mengijinkan. Karena anda sudah membaca artikel ini harusnya anda mulai menemukan kesadaran bahwa bukan Tuhan yang belum mengijinkan tapi memang diri anda lah yang belum mau. 


Buat anda yang mau belajar AMC lalu mengatakan Tuhan belum mengijinkan, maka itu artinya anda memang belum mau untuk belajar AMC. Kalau anda sudah memang sungguh-sungguh mau melakukan perubahan hidup maka pasti Tuhan membuka jalan untuk membuat anda bisa menemukan kunci kehidupan dalam kelas AMC seperti orang-orang yang sudah lebih dulu menikmati kemudahan hidup dengan menerapkan ilmu AMC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun