Mengalami "mimpi" ketika sedang tidur merupakan hal yang wajar saja dialami oleh semua manusia, tetapi banyak orang yang menjadikan mimpi ketika tidur sebagai petunjuk dalam kehidupannya. Nah, atas alasan inilah maka muncul banyak buku tentang tafsir mimpi, atau primbon mimpi.
Banyak orang beranggapan bahwa mimpinya itu memiliki arti, ada yang memiliki arti yang negatif ada juga yang arti positif. Padahal sesungguhnya seseorang mengalami mimpi itu adalah hasil dari pikirannya sendiri, ketika bermimpi maka itu artinya tidurnya tidak terlalu lelap sehingga beberapa informasi yang masuk ke pikiran disiang harinya menjadi keluar ketika seseorang itu tidur. Sehingga sebenarnya mimpi ketika tidur itu tidak perlu ditafsirkan yang macam-macam.
Saya teringat beberapa bulan lalu ada seseorang ibu yang menemui saya dikelas privat AMC, dia cerita bahwa dirinya pernah mimpi menaiki tangga kemudian terjatuh lalu dia membaca buku tafsir mimpi, didalam buku tafsir mimpi itu dituliskan bahwa makna dari tafsir mimpi seperti itu adalah hubungan dengan pasangan menjadi tidak baik sehingga harus hati-hati.Â
Dan ibu itu cerita lagi, 7 hari setelah mimpi itu terjadilah peristiwa dimana suami ibu itu ketahuan selingkuh dengan perempuan lain. "kalau seperti itu gimana mas, kan benar kejadian". Tanya ibu itu ke saya.
Saya jelaskan ke ibu itu bahwa yang membuat terjadinya peristiwa suaminya kepergok selingkuh sesungguhnya adalah hasil dari ibu itu membaca tafsir mimpi dan mempercayainya sehingga menarik kejadian yang negatif tersebut. Seandainya ibu tidak membaca tafsir mimpi itu maka pasti kejadian suaminya selingkuh itu tidak akan terjadi.Â
Disinilah letak bahayanya kalau anda suka membaca buku tafsir mimpi atau buku primbon mimpi, ketika anda mempercayainya maka itu yang terjadi. Kalau yang ditafsirkan itu baik maka ya jadinya baik, tapi kalau yang ditafsirkan itu jelek maka ya kejelekan yang datang kedalam kehidupan anda. Jadi, masih mau sibuk membaca buku tafsir mimpi? Saran saya berhenti saja, dan bakarlah buku tafsir mimpi itu supaya tidak lagi berbekas ke dalam pikiran anda.
Apapun mimpi yang anda alami ketika tidur itu semua adalah hasil dari pikiran anda sendiri, dan sesungguhnya itu adalah hal yang biasa saja.
Justru diri anda sendiri yang memberikan persepsi bahwa mimpi positif atau negatif, bagaimana kalau semua mimpi anda diberikan persepsi yang positif saja, tentu lebih asik kan? Oh, ya hari selasa malam kemarin saya bermimpi ketika berjalan tiba-tiba ada yang melempari saya mangga dan kena ke muka saya. Begitu saya bangun, agak terkejut dengan mimpi itu. Tapi, langsung saya buat persepsi yang positif kepada mimpi itu. "wah, mimpi ada yang melempar mangga, pasti hari ini ada yang ngasih duit nih buat beli mangga". Â
Dan anda tahu apa yang saya alami hari rabu seharian itu, begitu pagi saya ke kantor dulu, lalu dari admin memberi saya amplop yang isinya uang 2juta, lalu sehabis dari kantor saya pergi kekampus, dan dikampus saya dipanggil oleh kaprodi "pak firman, ini uang praktikum" , ternyata dapat lagi amplop isinya 1,2 juta. Jadi efek dari tafsiran mimpi yang saya buat sendiri itu benar terjadi. Asik kan hidup seperti itu.
Coba kalau saya memberikan persepsi jelek kepada mimpi saya itu maka pasti kejelekan yang tertarik ke dalam hidup saya. Masih mau sibuk membaca tafsir atau primbon mimpi? Sudah ya berhenti saja, buang buku-buku tafsir mimpi itu karena sesungguhnya mimpi-mimpi yang kita alami itu letupan-letupan dari pikiran kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H