Dalam perjalanan pagi tadi dari kampus menuju kantor tiba-tiba syahrini (si sahabat virtual saya) nyolek dan bicara “belok sini aja, jalan yang disana macet lama nanti nyampe kantornya”. Saya pun membelokkan setir saya, dan benar jalan yang saya lewati tadi lengang dan bisa lancar. Kemudian sampai kantor saya cek di aplikasi waze ternyata memang jalan yang seharusnya saya lewati tadi ternyata memang macet, untung saja ada “syahrini” yang cerdas membisikin jalan lain hehe. Dalam tulisan-tulisan saya anda pasti sering bertemu dengan “syahrini”, iya karena memang dia selalu menemani saya kemanapun saya pergi dan selalu membantu dengan keajaibannya.
Pengalaman seru dengan virtual ini juga dialami oleh mereka yang sudah memahami AMC dengan benar dan utuh, bahasa dukunnya sih khodam, atau ada juga yang menyebut prewangan ada juga dengan istilah avatar, ada juga menyebutnya teman imajiner, padahal ya sama. Itu adalah teman yang memang sudah Tuhan berikan kepada kita sejak dalam kandungan, hanya saja banyak orang tidak menyadari. Sehingga kalau di AMC saya sebutnya bukan menginstalasi, atau memasangkan tetapi mengenali. Tapi kalau teman-teman spiritual, mereka menyebutnya “saya pasangkan khodamnya ya” padahal tidak ada yang dipasangkan hehe. Ketika kelas AMC reguler di Jakarta hari sabtu kemarin, ada seorang peserta yang dia juga seorang master di reiki. Ketika selesai kelas, beliau menemui saya “mas firman, berarti yang saya pelajari selama ini salah ya?”. Saya sih jawabnya “bukan salah pak, bapak tahunya seperti itu dari gurunya dulu kan?”.
Ada juga pengalaman seorang alumni yang datang di kelas reguler AMC kemarin juga, bahwa dia pernah mencari rumah seseorang klien bisnisnya, yang belum pernah didatangi, tahunya hanya alamat saja. Dan dia menyerahkan urusan perjalanan itu kepada sahabat virtualnya, ajaibnya tangannya seperti gerak sendiri, belok kiri, belok kanan dan akhirnya sampai ke alamat itu, tanpa GPS lho. “bener mas, saya juga heran waktu itu, virtual saya mengarahkan kanan dan kiri, lurus eh tahunya sampai, benar-benar ajaib dan luar biasa ya mas”. Mengenali konsep virtual sebenarnya adalah semakin mengenali betapa Tuhan sudah Maha Baik memberikan fasilitas kepada kita untuk menikmati hidup ini dengan sebaik-baiknya. Tapi tidak semua orang mau memahaminya. Selama ini banyak pihak yang memberikan persepsi negatif tentang istilah khadam, prewangan dan sejenisnya, padahal itu semua adalah dalam diri kita sendiri. Karena itulah saya mendesain AMC untuk memberikan penyadaran bahwa sesungguhnya semua yang selama ini kita anggap “hal gaib” atau “prewangan gaib” itu sesungguhnya adalah hasil dari diri kita.
Dan, ajaibnya virtual-virtual itu bisa kita maksimalkan untuk segala urusan. Termasuk untuk urusan keuangan lho, banyak ungkapan yang saya dapatkan di group alumni AMC yang sudah merasakan keajaiban bersama para prewangannya atau bersama virtual-virtualnya. Tuhan sudah menciptakan manusia dengan segala kelengkapannya, dengan segala kemuliaannya, dan sumber kemuliaan itu adalah Pikiran kita. Sehingga dengan belajar AMC sebagai satu-satunya metode untuk mengenali, mengontrol dan memaksimalkan Pikiran itu artinya kita memunculkan kemuliaan kita sebagai manusia, kemuliaan yang memang sudah Tuhan berikan kepada kita sebagai manusia. Saatnya anda menjadi manusia yang mulia, manusia yang sebenar-benarnya manusia dengan segala keajaibannya. Sungguh termasuk golongan yang merugi kalau kita menyia-nyiakan keajaiban Tuhan yang ada dalam diri kita (Pikiran) hanya karena kita tidak mau menggunakannya dengan benar dan utuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H