Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... Dosen - pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Rumus Sederhana Sebagai Solusi Mengelola Masa Lalu Anda

22 Juni 2016   09:43 Diperbarui: 22 Juni 2016   09:51 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Suasana malam ditemani lirik lagu tahun 2000-an, sayup-sayup juga terdengar suara tadarrus alquran membuat diri semakin tenang dan teringat kembali “masa lalu”, ketika saya sedang kuliah dulu, ketika saya pertama kali mendapatkan “penyadaran”, ketika saya bisa menyelesaikan kuliah, mendapatkan sepeda motor pertama, sepeda motor kedua, sepeda motor ketiga, sepeda motor keempat, mendapat mobil dan masa lalu yang penuh inspirasi lainnya. Itulah masa lalu, semua orang pasti memiliki masa lalu termasuk anda pastinya. Seseorang yang masih hidup sampai detik ini tentu memiliki masa lalu, bagi sebagian orang masa lalu itu sering dikonotasikan dengan anggapan yang jelek misalnya “masa lalu kelam”, “masa lalu hitam”, “masa lalu yang buruk”. Sehingga malas untuk mengenangnya. Bagaimana dengan anda?

Hampir sebagian orang terkesan menganggap istilah “masa lalu” itu sebagai sesuatu yang negatif. Padahal semua orang pasti memiliki masa lalu, satu detik sebelum saat ini juga disebut masa lalu, Ada tiga masa dikehidupan kita, yaitu masa depan, masa kini dan masa lalu. Masa lalu adalah masa yang mustahil untuk dilepaskan dari kehidupan kita, mustahil anda lenyapkan dari memori anda, karena masa lalu merupakan bagian dari perjalanan “pertumbuhan” diri kita sebagai seorang manusia. Karena merupakan bagian perjalanan, maka tentu menjadi sebuah kesalahan kalau anda berusaha untuk lepas dari masa lalu, berusaha untuk menghilangkan masa lalu. Pasti muncul pertanyaan di benak anda, “Lantas kalau mustahil dilepaskan dan dihilangkan, maka harus diapakan masa lalu itu? “

Ngomongin masa lalu, coba deh ambil kertas lalu anda tulis dikertas itu apa yang anda ingat dari masa lalu anda. Tulis yang spontan ya, kalau yang anda tulis itu hampir semuanya hal-hal yang “negatif” dan perasaan yang anda rasakan saat menulis peristiwa masa lalu itu adalah perasaan yang sedih, takut dan perasaan sejenis lainnya. Maka anda perlu memahami rumus sederhana ini untuk mengelola masa lalu itu. Masa lalu bukan untuk dihilangkan, bukan untuk dilupakan tetapi untuk dikelola, untuk diatur. Dikelas AMC (alpha mind control) reguler surabaya 18 juni kemarin juga ada peserta dari pekalongan yang curhat tentang “masa lalu”, begitu juga dike-esokan harinya minggu 19 juni ada peserta privat AMC yang juga mengatakan “terbebani” dengan masa lalunya.

Karena masa lalu itu mustahil untuk dilenyapkan, maka jalan satu-satunya adalah dengan “menerima masa lalu” anda, terima saja sebagai masa lalu, sebagai bagian dari perjalanan hidup anda. 

Rumus sederhana untuk mengelola masa lalu kita adalah dengan “menerima” masa lalu itu, menjadikan masa lalu anda memang sebagai perjalanan hidup kita, karena ada masa lalu maka anda bisa hidup sampai saat ini. Yang anda bisa lakukan di masa kini adalah menerima masa lalu anda kemudian jadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas hidup anda dimasa depan.

Masa lalu itu sudah berlalu, mau anda tetap memikirkannya, mau anda tetap meratapinya, mau anda tangisi toh tetap menjadi masa lalu. Jadi, ya biarkan momen-momen itu menjadi masa lalu. Alias terimalah masa lalu, jadikan memang sebagai masa lalu yang sudah terlewati. Karena apa yang terjadi masa lalu mustahil diubah, yang masih sangat bisa diubah adalah di masa depan. Daripada capek memikirkan “kenapa masa laluku seperti itu jeleknya?” bukankah lebih baik mengatakan “masa laluku, aku terima kamu untuk tetap menjadi masa laluku, dengan mengingatmu maka membuatku memiliki kehidupan dimasa depan yang lebih nikmat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun