Suasana malam ditemani lirik lagu tahun 2000-an, sayup-sayup juga terdengar suara tadarrus alquran membuat diri semakin tenang dan teringat kembali “masa lalu”, ketika saya sedang kuliah dulu, ketika saya pertama kali mendapatkan “penyadaran”, ketika saya bisa menyelesaikan kuliah, mendapatkan sepeda motor pertama, sepeda motor kedua, sepeda motor ketiga, sepeda motor keempat, mendapat mobil dan masa lalu yang penuh inspirasi lainnya. Itulah masa lalu, semua orang pasti memiliki masa lalu termasuk anda pastinya. Seseorang yang masih hidup sampai detik ini tentu memiliki masa lalu, bagi sebagian orang masa lalu itu sering dikonotasikan dengan anggapan yang jelek misalnya “masa lalu kelam”, “masa lalu hitam”, “masa lalu yang buruk”. Sehingga malas untuk mengenangnya. Bagaimana dengan anda?
Hampir sebagian orang terkesan menganggap istilah “masa lalu” itu sebagai sesuatu yang negatif. Padahal semua orang pasti memiliki masa lalu, satu detik sebelum saat ini juga disebut masa lalu, Ada tiga masa dikehidupan kita, yaitu masa depan, masa kini dan masa lalu. Masa lalu adalah masa yang mustahil untuk dilepaskan dari kehidupan kita, mustahil anda lenyapkan dari memori anda, karena masa lalu merupakan bagian dari perjalanan “pertumbuhan” diri kita sebagai seorang manusia. Karena merupakan bagian perjalanan, maka tentu menjadi sebuah kesalahan kalau anda berusaha untuk lepas dari masa lalu, berusaha untuk menghilangkan masa lalu. Pasti muncul pertanyaan di benak anda, “Lantas kalau mustahil dilepaskan dan dihilangkan, maka harus diapakan masa lalu itu? “
Ngomongin masa lalu, coba deh ambil kertas lalu anda tulis dikertas itu apa yang anda ingat dari masa lalu anda. Tulis yang spontan ya, kalau yang anda tulis itu hampir semuanya hal-hal yang “negatif” dan perasaan yang anda rasakan saat menulis peristiwa masa lalu itu adalah perasaan yang sedih, takut dan perasaan sejenis lainnya. Maka anda perlu memahami rumus sederhana ini untuk mengelola masa lalu itu. Masa lalu bukan untuk dihilangkan, bukan untuk dilupakan tetapi untuk dikelola, untuk diatur. Dikelas AMC (alpha mind control) reguler surabaya 18 juni kemarin juga ada peserta dari pekalongan yang curhat tentang “masa lalu”, begitu juga dike-esokan harinya minggu 19 juni ada peserta privat AMC yang juga mengatakan “terbebani” dengan masa lalunya.
Karena masa lalu itu mustahil untuk dilenyapkan, maka jalan satu-satunya adalah dengan “menerima masa lalu” anda, terima saja sebagai masa lalu, sebagai bagian dari perjalanan hidup anda.
Rumus sederhana untuk mengelola masa lalu kita adalah dengan “menerima” masa lalu itu, menjadikan masa lalu anda memang sebagai perjalanan hidup kita, karena ada masa lalu maka anda bisa hidup sampai saat ini. Yang anda bisa lakukan di masa kini adalah menerima masa lalu anda kemudian jadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas hidup anda dimasa depan.
Masa lalu itu sudah berlalu, mau anda tetap memikirkannya, mau anda tetap meratapinya, mau anda tangisi toh tetap menjadi masa lalu. Jadi, ya biarkan momen-momen itu menjadi masa lalu. Alias terimalah masa lalu, jadikan memang sebagai masa lalu yang sudah terlewati. Karena apa yang terjadi masa lalu mustahil diubah, yang masih sangat bisa diubah adalah di masa depan. Daripada capek memikirkan “kenapa masa laluku seperti itu jeleknya?” bukankah lebih baik mengatakan “masa laluku, aku terima kamu untuk tetap menjadi masa laluku, dengan mengingatmu maka membuatku memiliki kehidupan dimasa depan yang lebih nikmat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H