Pembangunan berkelanjutan proses meletakan keseragaman antara lingkungan dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan masa kini manusia. Dan masa depan, sehingga setiap praktik industri itu menuntun adanya suatu kesadaran etis terhadap kepentingan kolektif bagi manusia dan lingkungan.Â
Keberadaan lingkungan mampu menjawab tantangan generasi akan datang berarti ketersediaan alam pada saat ini masih terjaga sepanjang waktu, sebaliknya ketersediaan itu tak mampu menjawab tuntutan dan kebutuhan generasi akan datang menandai suatu keterancaman dalam menyongsong pembangunan, selaras terjadi pada aktvitas industri, pertambangan seringkali terjadi eksploitasi dan ketergantungan terhadap sumber daya alam khususnya sumber daya mineral sehihgga berpeluang terjadinya deforestasi hutan, land cleringancaman siklus hidup secara kompelks.Â
Maka, pembangunan berkelanjutan sejatinya peru menjadi pionir dalam setiap pelaksanaan pembangunan mengharapkan terciptanya kemajuan, hal itu sepatutnya terdorong dengan suatu kebijakan sarat pada kepentingan kolektif tanpa adanya ketimpangan atau masyarakat termarjinalkan atas kehendak untuk menguasai dan ekspoitatif.Â
Pemerintah dan korporasi adalah dua pilar fondasi untuk menghubungkan masyarakat pada pencapaian hak dan pemenuhan hidup selayaknya sebaliknya tanpa ada keleluasan mengutamakan kepentingan rakyat dengan memberikan keberpihakan padanya maka sewajarnya kutukan sumber daya alam itu akibat dari gagalnya negara dalam membereskan institusi pemerintah, bisnis untuk kemaslahatan umat, kesejahteraan jiwa dan raga.
*Ditulis oleh Ahlan Mukhtari Soamole (Penulis adalah alumnus Universitas Muslim Indonesia Makassar/ Pegiat Belajar Filsafat. Dan Sains)v