Mohon tunggu...
Ahlan Mukhtari Soamole
Ahlan Mukhtari Soamole Mohon Tunggu... Ilmuwan - Menulis untuk menjadi manusia

Perjalanan hidup ibarat goresan tinta hitam yang mengaris di atas kertas maka jadilah penah dan kertas yang memberikan makna bagi kehidupan baik pada diri, sesama manusia dan semesta dan Ketekunan adalah modal keberhasilan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Transformasi Politik MHB-GAS

22 Oktober 2020   14:56 Diperbarui: 22 Oktober 2020   15:26 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                         Sumber gambar : internet

Oleh : Ahlan Mukhtari Soamole*

     Merajut kepemimpinan pada abad kontemporer tak hanya bertumpu pada kekuasaan semata sudah banyak fenomena kepemimpinan otoritas despotik runtuh karena kekuasaan otoriter atau kepemimpinan berwatak oligark sebagaimana di Negara kapitalisme penuh gejolak demonstrasi rakyat kepada pemerintah. Kepemimpinan abad kontemporer adalah suatu kepemimpinan multidimensional memunculkan spirit orientasi perubahan mengenai dua hal yakni kepemipinan bertumpu sains dan pembangunan manusia. Kepemimpinan sains menuntun praktik kepemimpinan politik dapat membaca fenomena alam mengurai serta menjawab sebab-sebab banjir, tsunami, gempa bumi, ketimpangan, kemiskinan dll. Kepemimpinan sains diharapkan menjadi pemajuan politik karena kemampuan pemimpin memiliki sikap responsif amat cepat tanggap. Selanjutnya, orientasi kepemimpinan  (sikap politik) dalam pembangunan manusia. Peningkatan intelektualitas dan moral warga negara sebagai perwujudan suksesi demokrasi ideal. Problematika masa kini era globalisasi menuntut pengembangan kemampuan skill kompetensi manusia, dalam sinergitas kegiatan terhubungsatu samalain (baca ; masyarakat 5.0 ) kemampuan itu hanya dimiliki bilamana kompetensi dilakukan dapat terpenuhi, selain daripada itu pembangunan manusia melalui pengembangan kompetensi adalah upaya untuk mengurangi populasi pengangguran atau kurangnya lapangan kerja. Dampak daripada pengangguran berkepanjangan dapat memicu stagnasi pembangunan ekonomi, memicu suatu konflik sosial di antara masyarakat. Populasi pengangguran masih banyak dialami pemuda semestinya angkatan muda itu telah terpenuhi suatu kesejahteraan jiwa dan raga. Tantangan kepemimpinan masa akan datang ialah menjawab suatu pembangunan manusia, hadirnya bonus demografi pada 2045 di mana berbagai perkiraan menunjukan bahwasannya angkatan muda milineal saat ini lahir semenjak 1980 an-2000 an akan menduduki tongkat estafet kepemimpinan, mengisi ruang kerja dan berperan penting dalam menumbuhkan pembangunan ekonomi, sebaliknya bilamana surplus pengangguran pada 2045 nanti berdampak pada kemerosotan dan keterbelakangan negara. Seyogyanya, keprihatinan terhadap pembangunan manusia amat penting terutama pengembangan kompetensi warga negara dalam memperoleh Ilmu pengetahuan.

Poros Kebangkitan

     Program pengembangan sumber daya manusia dilakukan atas beberapa cara pelatihan, pengembangan dan pengawasan hingga memperoleh lapangan kerja merupakan upaya signifikan. Muhammad Hasan Bai- M. Asgar Saleh telah membuat suatu lompatan besar dalam menjawab tantangan globalisasi dihadapi saat ini, program kerja memihak kepada milineal terutama anak muda untuk mengembangkan kompetensi keunggulan agar dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu programnya yaitu pembangunan balai kerja rakyat setiap kecamatan di Kota Ternate. Proses pengembangan diri mendapatkan kompetensi dilakukan secara terkendali. Program terinstitusi secara langsung melalui koridor daerah menjadi prioritas sebagai penyeimbang segala tindakan politik.  Secara memungkinkan kota Ternate dapat menepis pengangguran angkatan muda dan reaktualisasi pengembangan SDM maksimal. Berdasarkan data 2019 informasi pengangguran tamatan SMA 55,66 persen atau 3.161 orang, Sarjana 1.148 atau 20,21 persen (brindo news, 2020). Sudah semestinya pemajuan politik dapat menunjukan kualitas pembangunan manusia tak hanya dilakukan oleh MHB-GAS melainkan kepada calon walikota/ wakil walikota lainnya, agar supaya dapat memformulasikan ide gagasan substansial dalam pembangunan manusia. Bukankah pembangunan ekonomi akan berhasil tatkala pembangunan manusia berhasil atau dapat dikatakan pembangunan manusia mempengaruhi pembangunan ekonomi. Dalam UUD 1945 kita temukan tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tolak ukur kemajuan negara apabila masyarakat tercerahkan serta dialektis sebagai bentuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Transformasi politik ini merupakan jalan keluar dalam membangun fondasi politik ideal, pembangunan saat ini menjadi nilai suatu kemajuan negara keberhasilan negara dalam pembangunan yaitu menjembatani antara etika politik terhadap dinamika sains dan manusia/ kemanusiaan.

*Ditulis oleh Ahlan Mukhtari Soamole (Penulis adalah mahasiswa Pascasarjana UMI Makassar/ Pegiat Belajar Filsafat)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun