Mohon tunggu...
Ahlan Zulfakhri
Ahlan Zulfakhri Mohon Tunggu... Praktisi Maritim -

Naval Architecture, Pendiri APMI, Praktisi maritim , ahlanzulfakhri.blogspot.com, www.pemudamaritim.com www.apmi.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saatnya Melirik Potensi Anak Bangsa

25 Desember 2012   07:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:04 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai kegiatan ilmiah yang hadir indonesia memperlihatkan betapa besar antusias anak-anak bangsa dalam melakukan sebuah innovasi di berbagai bidang. Perlombaan rutin setiap tahun seperti PIMNAS, KRI, KRCI, dan yang terakhir KKCTBN (Kontes Kapal Cepat Tak Berawak) bahkan banyak lagi perlombaan tingkat nasional yang di selengarakan oleh swasta maupun pemerintah, hal tersebut memperlihatkan potensi anak bangsa yang senantiasa kaya akan kreasi dan inovasi. Tidak sedikit dari mereka setelah perlombaan tersebut banyak dari mereka yang mewakili indonesia dalam ajang perlombaan tingkat dunia. Setelah itu pun, anak-anak bangsa bukan hanya menjadi peserta dalam ajang tersebut, mereka berangkat mewakili merah putih dan mengibarkan merah putih di negara luar.

Hal ini merupakan sebuah potensi besar bangsa ini jika semua elemn mampu mengali potensi, yang dimiliki anak-anak bangsa. Jika kita melihat potesnsi anak-anak indonesia yang begitu luar bisa rasa bangsa ini seharusnya menjadi bangsa yang besar dan kaya akan karya. Berbagai innovasi tampaknya sudah di berikan anak-anak bangsa, mulai dari pangan hingga pertahanan. Namun, hal tersebut tidak dianggap serius oleh berbagai pihak yang berada di indonesia. Jangankan untuk mendukung memberikan appresia pun sangat jarang. Alhasil berbagai karya anak bangsa akhirnya lenyap hal tersebut hanya menjadi tumpukkan proposal usang yang menambah sempit ruang perpustakaan di berbagai perguruan tinggi. Tidak jarang bahkan karya-karya tersebut hanya sekedar menjadi sebuah prototipe yang mempersempit ruang praktikum. Bahkan banyak dari anak-bangsa akhirnya bekerja untuk mencari nafkah tanpa mempunyai keinginan untuk mewujudkan kreasi yang telah mereka buat di bangku kuliah.

Ironi bangsa ini jika hal tersebut masih saja menjamur di kalangan lapisan masyarakat. Harapannya anak-bangsa tersebut mampu di apresiasi dan di brikan ruang untuk mereka mampu membuat sesuatu untuk bangsa ini. tentunya berkat dukungan berbagai lapisan masyarakat yang ada di Indonesia. Tetap Berkreasi dan Berkarya untuk Bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun