QUO VADIS HARI LAHIR PANCASILA
Oleh: Ahkam Jayadi
      Setiap tanggal 1 Juni setiap tahun di peringati sebagai hari lahir Pancasila. Sebagaimana kebiasaan kita sebagai Bangsa Indonesia, setiap perayaan hari-hari besar nasional biasanya diperingati dengan upacara bendera. Pertanyaan kita apa hubungan dan apakah ada pengaruh atau manfaatnya perayaan itu dalam bentuk upacara bendera. Belum lagi upacara bendera itu dilakukan dalam bentuk paksaan. Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) akan di potong tunjangannya kalau tidak ikut upacara, jelas sebuah kebijakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila quo vadis?
      Sejatinya bagi penulis peringatan hari lahir Pancasila dengan upacara bendera adalah kegiatann yang sudah ketinggalan zaman. Kegiatan yang sejatinya kita mundur dan untuk itu kita tidak pernah maju-maju. Sejatinya khusus untuk peringatan hari lahir Pancasila yang harus kita lakukan adalah mengevaluasi atau menilai diri kita masing-masing, "Sudah sejauh mana saya telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila". Sehingga yang harus kita lakukan atau peringati sekarang ini adalah, "Hari Pengamalan Pancasila".
      Betapa kita masih jamak melihat realitas yang ada pada diri kita atau terjadi di lingkungan kita (lingkungan masyarakat atau lingkungan kerja). Ketika kita masih mementingkan diri sendiri dari pada kepentingan umum, maka sejatinya kita tidak mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Ketika kita lebih mengutamakan kelompok atau golongan (atas dasar etnis, organisasi dan yang lainnya) di dalam membuat kebijakan atau memilih pejabat, maka sejatinya kita tidak mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Ketika kita masih, "senang liat orang susah dan susah liat orang senang" maka sejatinya kita tidak mengamalkan nilai-nilai Pancasila".
      Quo vadis perayaan Hari Lahir Pancasila? Semoga ada manfaatnya amin ya Rabbul Alamin. Wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H