Oleh: Ahkam Jayadi
Kita kini berada di penghujung Bulan Syawal, se bulan sudah kita tinggalkan Bulan Ramadhan, pertanyaannya apa yang sudah kita dapatkan di bulan ramadhan?Â
Semoga kita menjadi manusia baru. Manusia baru adalah manusia-manusia yang lahir dari proses latihan dan ujian selama se bulan di bulan ramadhan 1443 Hijriah bertepatan dengan tahun 2022 Masehi dari tanggal 2 April sampai dengan 1 Mei 2022.Â
Manusia-manusia baru yang telah berhasil melewati atau berhasil lulus untuk dapat menahan dan mengendalikan godaan hawa nafsu dunia setan yang selama ini senantiasa menyesatkan. Hawa nafsu dunia setan yang senantiasa memperbudak manusia sehingga tidak bisa mengendalikan dirinya untuk berbuat berbagai bentuk pelanggaran hukum.Â
Harapan kita semua tentu saja kita semua sukses di dalam melewati ujian dan tantangan yang ada selama sebulan puasa. Hanya saja sebagai bulan pelatihan menahan diri dari segala yang di larang oleh Tuhan Yang Maha Esa tentu saja hal yang wajar bila ada yang berhasil lolos dan ada yang tidak berhasil lolos.Â
Mereka-mereka yang tidak lolos itu lah yang masih kita saksikan bahwa dalam bulan puasa pun mereka tetap melakukan berbagai bentuk perbuatan melanggar hukum.
Hal yang sangat memilukan adalah apa yang terjadi di Lamongan Jawa Timur menjelang berakhirnya bulan ramadhan justru seorang mahasiswa melakukan tindakan bunuh diri dengan cara gantung diri. Mahasiswa tersebut gantung diri di pohon mangga.Â
Bulan puasa ternyata tidak mampu dia manfaatkan untuk membentuk dirinya sebagai orang yang bertaqwa.
Orang-orang yang berhasil lolos itulah orang-orang yang mendapatkan predikat, "taqwa" sebagaimana di janjikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Â
Orang-orang yang sukses inilah yang penulis maksudkan dengan, "manusia baru". Manusia baru yang justru akan menghadapi tantangan yang lebih berat di luar bulan ramadhan dengan segala problematika kehidupan yang ada. Problematika kehidupan yang tidak sekedar dalam wujud individual akan tetapi dalam skala bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Manusia baru yang diharapkan dapat menjadi contoh dan pendorong terwujudnya kultur bangsa secara umum dan kultur hukum masyarakat secara khusus. Manusia baru yang senantiasa akan menjadi role model dalam menekan atau mencegah terjadinya berbagai bentuk pelanggaran hukum perundang-undangan.Â