Bahkan lebih mengkhawatirkan, sebanyak 72 persen dari mereka tak mampu mengidentifikasi penipuan phishing, dengan 26 persen di antaranya telah menjadi korban.
Generasi ini telah menjadi sasaran empuk bagi praktik penipuan dan perlu diberi pemahaman tentang keamanan siber secara menyeluruh.
Tantangan Baru dalam Mengawal Anak-Anak Digital
Orang tua kini berhadapan dengan tantangan baru dalam mendidik anak-anak di era digital. Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, menyoroti perubahan paradigma ini.
"Dulu saat jam sekolah, orang tua paling khawatir dengan raport atau nilai dan hasil akhir sang buah hati. Kini situasinya berbeda," ujarnya.
Kesadaran akan potensi bahaya yang mengintai di dunia maya telah menggeser fokus perlindungan.
Orang tua perlu mengambil langkah proaktif dengan berkomunikasi secara rutin, mendidik anak-anak tentang bahaya digital, menciptakan suasana keterbukaan, dan menegaskan batasan penggunaan teknologi.
Teknologi sebagai Pelindung Kedua
Kaspersky tidak hanya memberikan peringatan, tetapi juga solusi. Perusahaan ini menawarkan Safe Kids, teknologi yang dapat memantau dan melindungi anak-anak dari gangguan online yang berbahaya.
Perlindungan ini mencakup tidak hanya konten yang tidak pantas, tetapi juga upaya untuk menghindari penipuan dan bahaya lainnya.
Safe Kids yang diintegrasikan secara otomatis dalam Kaspersky Premium dapat menjadi perlindungan tingkat kedua yang efektif. Ini adalah langkah nyata dalam memastikan keamanan anak-anak di era digital yang penuh dengan risiko.
Menghadapi Tantangan dan Membangun Kesadaran
Dalam dunia di mana teknologi semakin melekat dalam kehidupan anak-anak, perlindungan online menjadi suatu keharusan. Orang tua memiliki peran sentral dalam mengedukasi, membimbing, dan melindungi anak-anak dari bahaya online.
Kesadaran akan risiko dan upaya aktif untuk membatasi paparan terhadap ancaman digital adalah kunci dalam mewujudkan generasi yang aman, cerdas, dan berdaya saing di dunia maya yang semakin kompleks.