Saat ini, dunia sedang berada di persimpangan jalan yang penting dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan perekonomian global. Terus meningkatnya populasi sepeda motor bakar menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mencari solusi yang tepat guna mengurangi polusi dan emisi yang merusak lingkungan.Â
Di tengah kekhawatiran akan dampak perubahan iklim, pemerintah Indonesia mengambil inisiatif berani melalui program konversi motor bakar ke motor listrik. Langkah berani ini telah mendapatkan dukungan dari dua menteri kunci, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
1. Kegiatan Konversi sebagai Mesin Perekonomian
Dalam penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) di Jakarta, Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengungkapkan keyakinannya bahwa program konversi motor bakar ke motor listrik akan menjadi dorongan besar bagi perekonomian Indonesia.Â
Angka transaksi yang diperkirakan mencapai Rp1.000 triliun akan menjadi salah satu indikator keberhasilan program ini. Konversi motor bakar menjadi motor listrik akan membuka peluang baru dalam sektor ekonomi, termasuk pembangunan infrastruktur jaringan pengisian kendaraan listrik yang merupakan komponen penting dalam sistem transportasi berkelanjutan.
2. Dukungan Infrastruktur dan Energi Terbarukan
Arifin Tasrif juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur, terutama jaringan pengisian kendaraan listrik. Dalam konteks ini, ia menyoroti peran energi terbarukan, seperti panel surya, untuk meningkatkan kapasitas jaringan listrik yang diharapkan bisa semakin mendukung adopsi kendaraan listrik. Dengan dukungan dari PT PLN (Persero) dan pembangkit energi baru terbarukan (EBT), diharapkan jumlah kendaraan listrik dapat meningkat dengan berkelanjutan.
3. Menghadapi Tantangan Lingkungan
Dalam upaya menghadapi tantangan lingkungan dan emisi, pemerintah fokus pada penanggulangan masalah kendaraan bermotor roda dua yang jumlahnya sudah mencapai lebih dari 120 juta unit dan terus bertambah 5-6 persen setiap tahunnya. Statistik ini menunjukkan seberapa besar dampak konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor bakar terhadap lingkungan. Dengan konversi ke motor listrik, diharapkan emisi dari sepeda motor bakar dapat dikurangi secara signifikan, dan hal ini akan berdampak positif bagi lingkungan.
4. Inisiatif dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Menteri Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, telah menunjukkan peran aktifnya dalam mendorong program konversi motor listrik. Dengan visi yang jelas untuk mencapai target ambisius 50.000 unit sepeda motor listrik konversi hingga akhir tahun 2023, Luhut telah mengajak semua pihak terlibat, baik pemerintah maupun swasta, untuk bergandengan tangan dalam menjalankan program ini secara efisien. Langkah ini menegaskan komitmennya terhadap penggunaan energi berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta sebagai upaya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi isu perubahan iklim.
Program konversi motor listrik yang diinisiasi dapat memberikan dampak positif yang luas. Selain mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, program ini juga akan berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan mempercepat pertumbuhan industri mobil listrik secara keseluruhan.Â
Dengan kolaborasi antara sektor pemerintah dan swasta, diharapkan bahwa pengadaan dan distribusi sepeda motor listrik konversi dapat dipercepat, serta dukungan teknis dan infrastruktur yang diperlukan akan semakin tersedia. Semua pihak terlibat diharapkan akan saling berkoordinasi dan bertukar pengetahuan, sehingga memastikan kesuksesan program ini dan mendorong terwujudnya masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Indonesia.
5. Manfaat Program Konversi
Bapak MENKOMARVES juga menguraikan tiga manfaat luar biasa yang akan dihasilkan dari program konversi motor bakar ke motor listrik. Pertama, program ini akan membantu menurunkan tingkat polusi dan emisi di lingkungan kita dengan menggantikan sepeda motor bakar menjadi motor listrik. Kedua, melalui program ini, bengkel konversi UMKM akan mendapatkan edukasi tentang cara pembuatan sepeda motor listrik yang sesuai dengan standar keamanan yang berlaku. Ketiga, program konversi akan menciptakan lapangan kerja skala menengah bawah, mengingat masih tingginya populasi sepeda motor bakar yang berpotensi untuk dikonversi.