Setiap pulang kerja, melewati SPBU Shell, saya memperhatikan ternyata semakin hari semakin ramai motor yang akan mengisi BBM di SPBU Shell, berbeda dengan sebelum kenaikan harga BBM, sangat jarang motor yang masuk ke SPBU Shell, dan sore tadi saya melihat pemandangan berbeda isi BBM di shell sampai antri dua jalur, yang biasanya tidak terlihat.
kalau kita ambil hipotesis dasar, itu pasti dampak dari kenaikan harga BBM jenis premium yang mencapai harga 8500, dari yang sebelumya hanya 6500 saja, dan diwaktu bersamaan, harga minyak dunia yang turun membuat harga jual PERTAMAX, dan BBM di Shell dan Total ikut terkoreksi turun, dari bulan-bulan sebelumya di kisaran 10500-11000, saat ini turun menjadi 9950, yang kalau dilihat dari angka psikologis jadi terlihat sedikit perbedaanya, 8500 dan 9000'an, jadi orang pun mulai beralih ke PERTAMAX dan tentu juga tidak sungkan ke Shell atau Total yang harganya sama dengan Pertamax mengikuti harga pasar minyak dunia.
jadi kalau melihat harga BBM saat ini pengusaha SPBU Pertamina harus juga berbenah dan memperbaiki sarana prasarana dan juga pelayanann, tidak dapat kita pungkiri, bahwa SPBU Pertamina kualitas pelayanan dan sarana dan prasarannay tidak merata, ada yang bagus, dan maaf ada juga yang memprihatinkan, yang PERTAMAX saja jarang ada stoknya. kalau seperti itu masyarakaat memilih yang pelayannya lebih baik, dalam hal ini Shell dan Total sudah cukup baik.
Ayo pertamina tingkatkan kualitas pelayanan, nasi sudah menjadi bubur, alias premium sudah naik harganya, jadi tingkatkan pelayanan di level SPBU, supaya masyarakat Indonesia tetap membeli BBM di SPBU Pertamina.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H