Mohon tunggu...
Arif Hidayat
Arif Hidayat Mohon Tunggu... -

Seorang WNI yang berusaha mendapatan kembali kebanggaan sebagai orang Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

STUPA: Sistem Satu Panel

15 Mei 2015   20:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:00 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1431698300659274634

Seperti yang sudah dibahas pada tulisan sebelumnya, dimana sangat dibutuhkan solusi teknologi untuk meningkatkan kualitas bangunan rumah sederhana dan juga kesenjangan kualitas SDM pelaksana pembangunan. STUPA pada dasarnya adalah konstruksi prefabrikasi untuk rumah tinggal dengan menjadikan satu jenis komponen untuk seluruh konstruksi, sehingga dinamakan Sistem Satu Komponen (STUPA). Konstruksi ini diharapkan dapat mempermudah untuk pemassalan produk karena hanya menduplikasi satu jenis cetakan. Jika kelak ingin membangun rumah jenis ini di Papua sana maka hanya perlu membawa satu cetakan dan selanjutnya diperbanyak di sana. Diharapkan dengan pola yang mudah ini dapat menekan biaya konstruksi sekaligus meningkatkan kualitas struktur rumah.

Prinsip dasar dari STUPA adalah konstruksi beton bertulang yang dirangkaikan dengan baut baja, sedangkan tumpuannya tetap mengikuti kaidah dasar konstruksi,yakni semua komponen memiliki tumpuan minimal 20 sentimeter yang diperkuat dengan ikatan mur dan baut baja. Dimensi balok adalah tinggi 30 cm, lebar 10 cm dan panjang 2,9 meter dimana komponen ini membentuk komponen ruang 3x3 m2 dan tinggi 3, 5 meter (tinggi bersih di luar plafon 2, 9 meter). Pemilihan komponen ruang 3x3 m2 sesuai dengan modul ruangan rumah sederhana sehingga dapat dengan mudah diaplikasikan di lapangan. Sebagai ilustrasi, untuk ukuran tanah 60 (6×10) m2 dapat dibangun ukuran 36 m2 yang terdiri atas 4 komponen.

Keuntungan lain dari STUPA adalah dapat dengan mudah ditingkatkan menjadi 2 lantai dengan tentunya meningkatkan kekuatan pondasi karena perluasan rumah dengan lahan yang sempit adalah ke atas, yakni menjadi 2 lantai. Lantai atas dapat menggunakqn bondek baja yang sudah populer aplikasinya karena STUPA sudah dilengkapi lubang untuk mengikat bondek di lantai 2. Idealnya rumah sederhana di awal sudah dibuat struktur dua lantai sehingga kelak tinggal membuat dinding pengisi dan tangga. Dan, memang seharusnya konstruksi rumah sederhana lebih harus diprioritaskan daripada tampilan luar yang bersifat ornamen, seperti dinding luar yang tidak perlu diplester tetapi dikompensasikan ke struktur rumah yang lebih kokoh. Secara psikologis, manusia selalu ingin tampak berbeda dengan tetangganya pada saat ekonomi meningkat sehingga tampak luar pasti akan dibuat unik oleh pemiliknya.

Lantas bagaimana dengan biaya bangun struktur STUPA? Kisaran menurut perhitungan harga bahan bangunan Jakarta dan sekitarnya adalah antara antara Rp.350.000 sampai Rp.500.000 per m2. Harap diingat biaya tersebut hanya untuk struktur, belum termasuk dinding pengisi, atap, lantai dan komponen lainnya. Kusen jendela dan pintu dapat dipertimbangkan menggunakan beton precast karena anti rayap dan juga mengurangi penggunaan kayu yang makin mahal dan biayanya pun cukup ekonomis.

Penulis mengharapkan komponen STUPA dapat diproduksi massal oleh BUMN maupun BUMD lokal sehingga dapat menekan harga jual, idealnya harga satu komponen tidak lebih dari Rp.200.000 sehingga untuk tipe 36 menjadi sekitar Rp.13 jutaan (hanya komponen). Atau pemerintah dapat mensubsidinya untuk menekan harga jual. Pemasangan STUPA akan dibuat instruksionalnya yang disebarkan melalui Youtube sehingga diharapkan masarakat awam pun bisa membangunnya secara swadaya. Kelak penggunaan model struktur sejenis STUPA dapat populer seperti halnya penggunaan baja ringan dan dapat dibeli di toko-toko material biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun