Tabel tersebut merupakan contoh data transaksi yang disusun dalam bentuk First Normal Form (1NF). Dalam 1NF, semua data disusun dalam tabel dua dimensi dengan setiap kolom berisi satu jenis data, dan setiap baris merepresentasikan satu entitas transaksi. Tabel ini mencatat informasi lengkap tentang pembelian produk, mencakup nama dan alamat pembeli, nomor telepon, nama penjual, nomor pesanan, waktu pembayaran, metode pembayaran, jasa kirim, detail produk, harga produk, jumlah kuantitas, subtotal, biaya pengiriman, biaya layanan, dan total pembayaran. Namun, tabel ini masih mengandung redundansi data, seperti informasi jasa kirim dan produk yang berulang jika ada lebih dari satu produk dalam satu pesanan. Oleh karena itu, tabel ini perlu dinormalisasi lebih lanjut ke bentuk normal yang lebih tinggi (2NF atau 3NF) untuk mengurangi redundansi dan meningkatkan efisiensi penyimpanan data.
proses normalisasi data dari bentuk First Normal Form (1NF) ke Second Normal Form (2NF). Pada tahap 1NF, data disusun dalam bentuk tabel dua dimensi tanpa adanya data yang terduplikasi di satu kolom, tetapi masih mengandung redundansi, seperti informasi pembeli, barang, dan biaya tambahan yang berulang untuk setiap transaksi. Oleh karena itu, dilakukan normalisasi ke 2NF untuk menghilangkan redundansi dengan memecah data menjadi beberapa tabel berdasarkan ketergantungan fungsionalnya.
Pada tahap 2NF, data dipecah menjadi tabel-tabel terpisah, yaitu tabel Pembeli, Penjual, Barang, Pesanan, Rincian Pesanan, dan Biaya Tambahan. Setiap tabel memiliki primary key yang unik untuk mengidentifikasi data secara independen. Tabel Pembeli menyimpan data terkait pelanggan, seperti nomor handphone, nama, dan alamat pembeli. Tabel Penjual mencatat informasi penjual berdasarkan ID unik. Tabel Barang berisi informasi produk yang dijual, termasuk nama dan harga produk. Tabel Pesanan mencatat data utama transaksi, seperti nomor pesanan, waktu pembayaran, metode pembayaran, dan jasa pengiriman. Detail produk dalam pesanan dicatat di tabel Rincian Pesanan, termasuk variasi barang, harga, kuantitas, dan subtotal. Terakhir, tabel Biaya Tambahan mencatat biaya lain-lain, seperti biaya pengiriman, layanan, dan penanganan, yang terkait dengan setiap pesanan.
Normalisasi ini memastikan setiap kolom hanya bergantung pada primary key tabelnya dan menghilangkan ketergantungan parsial. Hasilnya adalah struktur database yang lebih terorganisir, fleksibel, dan efisien, sehingga memudahkan pengelolaan data dan mengurangi kemungkinan inkonsistensi.
Untuk Lebih memahami terkait gambar-gambar dan materi di atas di atas dapat disimak/dipahami vidio berikut ini:
Â