Mohon tunggu...
A. Heru Kristanto
A. Heru Kristanto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pribadi yang biasa saja....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tak punya SIM bikin cemas

28 Agustus 2010   04:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:39 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari gini nggak punya Surat Ijin Mengemudi (SIM)? Kedengarannya aneh bukan? Tapi itulah kenyataan yang aku alami saat ini. Sebagai salah satu warga yang setiap hari ikut meramaikan hiruk pikuk jalan raya di wilayah Jabodetabek, aku sejujurnya tidak memiliki SIM. Sebenarnya bukan tidak memiliki, akan tetapi sudah kadaluwarsa alias sudah mati sejak akhir tahun kemarin. Itu pun baru aku sadari beberapa bulan yang lalu.

Aku termasuk pegawai yang beberapa kali pindah tempat tugas, dari pulau ke pulau lain dan terakhir di wilayah Jabodetabek. Sebenarnya aku termasuk warga negara yang tertib administrasi dan patuh pada aturan. Hanya karena alasan pindah tugas yang tiba-tiba, kemarin tidak sempat mengurus surat pindah domisili. Jadi sampai sekarang masih ber-KTP seberang pulau. Hal itulah yang menghambat kenapa sampai sekarang aku belum punya SIM yang baru. Saat ini sedang mengurus untuk membuat KTP baru sebagai syarat pembuatan SIM.

Jika aku tahu kalau SIM-ku sudah mati sejak lama, aku lebih memilih mengurus SIM di seberang pulau, lebih murah dan cepat. Aku sudah mencari informasi mengurus SIM di wilayah Jabodetabek, katanya berbiaya sekitar Rp 500 ribu. Wow... suatu biaya yang sangat mahal. Mungkin harga itulah yang juga turut mempengaruhi semangatku untuk mengurus SIM yang baru menjadi agak malas dan kurang semangat. Koq bisa ya semahal itu..? Apakah semuanya untuk kas negara ya..? Kalau iya sih nggak masalah... aku rela dan ikhlas saja. Tetapi kalau jumlah itu sebagian besar masuk ke kantong oknum petugas, alangkah kasihannya rakyat Indonesia.... (Siapa yang lebih kasihan ya..?)

Kembali ke soal takpunya SIM tadi...

Sungguh takenak berkendara tidak dilengkapi dengan surat-surat yang lengkap termasuk SIM. Sepanjang jalan rasanya cemas dan takut. Apalagi jika sedang berkendara melihat sosok petugas yang berdiri di jalan, pikiran kita pasti sudah was-was saja. Jangan-jangan kena razia ini.. hehehe... Bukan soal razianya yang aku takuti, tetapi "proses tilang"nya yang membikin malas dan bikin emosi.... Ada saja pasal-pasal yang disangkakan untuk menaikkan "hukuman"nya...

Mungkin karena aku sering berangkat pagi dan pulang sore/malam, dimana jalan raya sedang ramai-ramainya, sehingga selama ini untuk sementara aman dari razia. Dan aku yakin bahwa sekitar 25% pengendara di jalan raya tidak memiliki SIM atau SIM-nya sudah mati. Mungkin juga malas mengurus SIM baru karena mahal ya... Tapi aku menyadari bahwa suatu saat aku pasti kena apes-nya. Untuk itulah, sebagai warga negara yang baik aku ingin segera punya SIM. Ngurus SIM dulu ahh.... Mosok mau merasa cemas terus di jalanan...

Punya SIM rasa cemas hilang...? Belum tentu...! Untuk itu, hati-hatilah berkendara di jalan raya....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun