Puisi merupakan suatu bentuk karya sastra yang terikat dengan rima, irama, serta penyusun bait dan baris dimana bahasanya nampak indah dan penuh makna, pada umumnya, puisi ini digunakan untuk mengungkapkan isi hati si penyair yang dikemas dengan bahasa imajinatif. Setiap orang bebas dalam memaknai puisi. Tidak ada benar dan salah dalam penafsirannya, semua tergantung sudut pandang yang digunakan. Siapapun tidak bisa memaksakan pemahamannya. Yang jelas hanya penulislah yang mengetahui dengan pasti maksud dan arti dari puisi tersebuyt. Supaya lebih jelasnya, berikut contoh puisi di bawah ini yang dapat anda maknai tergantung sudut pandang yang diambil.
Aku Ingin Terbang
Aku ingin terbang tinggi menembus awan
mengepakan sayap melayang di cakrawala
Senja berhias lembayung
Kemudian Ku hampiri mentari yg hendak pulang, seraya berseru
Jangan dulu menutup hari!!!
Aku ingin berada di sini menatap bias sinar
Bercengkrama tawa bersama semilir angin
Jingga kemerahan menghias megahnya cakrawala
Kemudian kembali Ku hampiri mentari yg hendak pergi, seraya berseru
Jangan dulu menutup hari!!!
Aku takut pada malam
Rembulanku belum siap tergantung di langitnya
Aku takut pada sepi
Rinduku selalu terlelap digelapnya
Aku masih ingin hangatmu
Aku betah cahayamu
Aku nyaman di sinarmu
Kembalilah pada hari
Naiklah menjadi siang kembali
memohon dalam tengadah
meminta dalam sujud
Jangan biarkan Aku sekarat tanpamu
@ahen
Pada puisi yang berjudul Aku Ingin Terbang di atas, pembaca bisa memaknai dari berbagai sudut pandang.Â
Lihat juga puisi berikut ini : https://www.facebook.com/100000330070736/videos/941152733627425/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H