Mohon tunggu...
Ahda Sabila
Ahda Sabila Mohon Tunggu... Lainnya - International Relations student

Time will pass, but knowledge never die

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Memperingari Hari Kartini

21 April 2021   15:39 Diperbarui: 21 April 2021   17:51 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


R.A Kartini merupakan salah satu tokoh yang berani speak up tentang emansipasi wanita, contoh yang baik bagi wanita abad 20 yang ingin menempuh pendidikan yang tinggi. Perwujudan dari keinginan berubahnya stigma bahwa wanita hanya akan mengurus keluarga nantinya.

Sedikit berbagi informasi, gerakan wanita dalam berbagai negara telah dimulai sejak ribuan tahun lalu, ketika Yunani masih menjadi negara polis (negara kota) Athena dan Sparta. Saat itu, yang diakui sebagai penduduk hanyalah laki-laki yang merdeka (budak dan perempuan tidak termasuk).

Dibelahan bumi lainnya, wanita tidak memiliki hak pilih di Amerika Serikat dan semua keputusan rumah tangga ada di tangan laki-laki. Perjuangan terus dilakukan seperti yang dilakukan oleh Elizabeth Cady Stanton dan Lucteria Coffin Mott. Mereka berjuang dalam konferensi nasional pertama di Seneca Falls, New York (Declaration of Sentiment) pada tahun 1848.

Meskipun belum memiliki hak suara, perjuangan terus berlanjut hingga akhirnya Presiden Woodrow Wilson mulai membentuk New York Infirmary Women and Children dan Female Medical School of Philadelphia di tahun 1850 dan Boston Medical School 1853 (Johnson, 1999).

 Dengan banyaknya sekolah wanita yang dibentuk, maka semakin banyak wanita berpendidikan dan pekerja wanita di AS, angka pekerja wanita (PNS, perawat, guru) mencapai 7,8 juta dan terwujudnya hak pilih wanita baru tercapai pada 1920.

Sumber :

Rumiri Aruan, Emansipasi Wanita dari Masa ke Masa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun