Mohon tunggu...
Ahdati Warman
Ahdati Warman Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tidak muluk muluk. Hanya pribadi sederhana yang kadang takut untuk bertemu dan berbincang dengan orang lain. Namun jika sudah bertemu dan merasa cocok dengan orang lain, akan memiliki cerita berbeda. Tidak suka mencari masalah, selalu menghindari masalah. Ingat berbuat sebaik-baiknya walau kadang tidak mampu karena kondisinya tidak memungkinkan. Terlalu pesimistis untuk menjalani atau melakukan sesuatu termasuk untuk menyampaikan gagasan. Selalu berada dalam posisi wait and see. Sangat suka menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, seperti opini, cerpen, pentigraf ataupun puisi. Hobi ini sudah ada dalam nadi saat beru lahir. Tidak terlalu muluk-muluk untuk menjalani hidup, mengalir dan biarkan saja seperti itu adanya. Itulah kelemahan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bulan Sepotong di Sudut Kota

25 November 2024   21:08 Diperbarui: 25 November 2024   21:16 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Bulan itu tinggal sepotong
Wajahnya kusut
Carut marut keadaannya membuat dia tersisihkan
Hingga tersudut di kota yang dahulu dia yang punya
Tinggallah kota dalam keterasingan tanpa ada lagi keindahan

Bulan itu tinggal sepotong
Wajahnya dipenuhi luka
Darah merah menggenang di sudut kota
Tergenang dalam bau anyir menyengat hidung

Bulan itu tinggal sepotong
Dari wajah yang teduh penuh keribaan
Kini tinggal serpihan dalam ketakutan
Bertanya pada rumput yang bergoyang
Rumput pun tidak mampu lagi berbisik karena diapun hangus dalam debu-debu mesiu

Bulan itu tinggal sepotong
Dalam tangis kerinduan pada satu kesatuan kebangkitan di jalan Illahi

@W
251124

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun