Indonesia yang penduduknya tercatat lebih dari 250 juta, diperkirakan lebih dari sepertiganya yaitu kira-kira 80 juaan berusia antara 17 - 37 tahun yang dapat dikategorikan sebagai generasi Gen Z.Â
Menurut Nielsen Consumer & Media View Q2 2016, olahraga merupakan kegiatan yang paling disukai anak-anak (48%) dan remaja (44%). Kegiatan berikutnya yang paling disukai adalah menonton TV, yaitu 38% pada anak-anak dan 32% pada remaja, dan mendengarkan musik dengan 17% pada anak-anak dan 25% pada remaja. Â 11% anak-anak menyatakan bahwa kegiatan yang mereka sukai setelah mendengarkan musik adalah membaca buku. Sementara itu, setelah mendengarkan musik, remaja lebih suka menjelajah internet (17%).
Media sosial memang menawarkan banyak kemudahan yang membuat para remaja betah berlama-lama berselancar di dunia maya, hasil riset yang dilakukan STSN (Sekolah Tinggi Sandi Negara) Indonesia menunjukan kalangan remaja usia 15-19 tahun mendominasi pengguna internet di Indonesia (64%).
Kemajuan teknologi informasi yang luar biasa cepatnya berpotensi terjadi generalisasi budaya, sebagaimana teknologi berdampak menyamaratakan budaya bangsa-bangsa yang ada di dunia menjadi satu dan ini berdampak negatif yaitu terjadinya degradasi budaya. Globalisasi budaya berpengaruh pada berubahnya karakter dan perilaku para generasi Gen Z. Gen Z yang berciri khas kreatif dan inovatif, namun pada umumnya bersifat materialistis, konsumtif, dan cenderung lebih membanggakan budaya asing disbanding dengan budaya sendiri dengan mengikuti pola gaya hidup bebas, hedonis, individualistis, serta pragmatis.
Banyak hal yang pengaruh positif dan negatif generasi Gen Z dalam bersosial media seperti meninggikan atau menurunkan tingkat kepercayaan diri, Sebuah studi yang dilakukan pada 2016 lalu di Penn State University menunjukkan bahwa melihat swafoto seseorang menurunkan kepercayaan diri, karena para pengguna membandingkan diri mereka dengan foto orang yang tampak paling bahagia.Â
Para peneliti dari Universitas Strathclyde, Universitas Ohio dan Universitas Iowa juga menemukan bahwa perempuan membandingkan dirinya secara negatif terhadap swafoto perempuan lain. Sedangkan positifnya dapat meningkatkan kepercayaan diri karena foto-foto membuat kita membandingkan diri kita sendiri dengan standar sosial, sementara melihat profil kita sendiri di Facebook mungkin meningkatkan kepercayaan diri karena lebih mudah mengendalikan bagaimana kita menampilkan diri kepada dunia.
Pemerintah perlu menerapkan peraturan yang tegas berikut sanksinya untuk menindak penyalahgunaan internet. Di bidang hukum, memang sudah tersedia perangkat hukumnya dengan UUITE dan UUD 1945, namun belum dapat menjadi pelindung budaya bangsa atas gradasi nilai yang semakin nyata, oleh karena itu pemerintah perlu membuat kebijakan hukum yang tepat berkaitan dengan pesatnya kemajuan teknologi sebagaimana hukum harus dapat bersifat dinamis pada fenomena yang terjadi sehingga degradasi budaya akan dapat dicegah.
Peran orang tua juga penting dalam hal memprotek anak terkhusus anak remaja (17+) agar dampak negatif daripada media sosial dapat terkontrol dengan baik, sehingga peluang anak terpengaruh akibat media sosial lebih kecil. Apabila peran orang tua lepas kontrol maka tidak menutup kemungkinan justru media sosial akan berdampak buruk bagi anak-anak mereka.Â
Berpengaruh terhadap karakter anak remaja mereka sehingga terbentuk karena tuntunan yang disebut sebagai suatu standard yang 'ideal' yang dimaksud adalah karakter remaja sekarang terbentuk dari apa yang dikatakan orang, dan tidak berasal dari pemikiran diri sendiri yang menyebabkan remaja tersebut akan mudah kehilangan jati dirinya sendiri.
Kesimpulannya adalah generasi Gen Z pada saat sekarang ini tergantung pada diri sendiri dalam mengatur diri dalam menggunakan sosial media yang didukung oleh peran orang tua juga program pemerintah dalam hal membuat kebijakan sehingga berdampak baik terhadap generasi Gen Z yang nantinya akan menjadi pelanjut estapeta perjuangan bangsa.#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H