Minggu malam (10/12/23), malam yang tenang dan damai dengan langit yang dihiasi oleh bintang bintang yang saling gemerlapan ditambah dengan lantunan musik hadroh yang merdu, membuat para jamaah masjid margotunggal merasa tentram dan bahagia disaat berangkat ke masjid yang tercinta. Malam itu di masjid margotunggal sedang diadakan pengajian rutinan dua minggu sekali yang dimana masjid margotunggal sendiri berada di Desa Caturtunggal Kabupaten Sleman.
Acara tersebut di hadiri dari beberapa kalangan usia mulai dari remaja sampai orang tua. Acara yang ditujukan dan diadakan ini tidak lain dan tidak bukan untuk mencari atau kembali lagi ke jalan yang lurus, oleh Karena itu masyarakat di sekitar masjid tersebut memberi nama acara yang diadakan dua minggu sekali tersebut dengan sebutan “golek dalan padang” yang dimana dapat diartikan kedalam bahasa Indonesia dengan sebutan mencari jalan yang lurus, dinamakan sedemikian rupa karena para pengurus masjid atau takmir berharap acara tersebut akan memberi efek yang besar terhadap masyarakat yang ada di sekitar masjid, yang di mana di daerah masjid tersebut masih banyak masyarakat yang belum mengerti banyak tentang agama islam.
Acara dimulai setelah sholat isya berjamaah. Setelah sholat berjamaah, para jamaah pulang terlebih dahulu untuk ganti baju sembari para pengurus masjid menyiapkan tempat dan konsumsi. Acara dimulai dengan lantunan musik hadroh yang merdu yang dibawakan oleh anak anak TPA masjid margotunggal.
Terdapat dua sambutan sebelum acara inti dimulai, yang pertama sambutan dari ketua takmir masjid margotunggal dan yang kedua sambutan dari kepala desa caturtunggal.
Ketua takmir masjid margotunggal menyampaikan bahwa diharapkan dengan adanya acara ini, rasa cinta dan rasa rindu masyarakat sekitar masjid menjadi semakin bertambah dan sekiranya dalam acara pengajian ini kedepannya nanti ada kekurangan dan kesalahan mohon dimaafkan.
Sedangkan kepala desa caturtunggal menyampaikan kepada masyarakat yang hadir bahwa diharapkan dengan adanya acara tersebut, hubungan social dan kekeluargaan di dalam masyarakat desa caturtunggal semakin erat dan kompak.
Setelah itu dilanjutkan dengan acara inti yakni tausyiah yang dibawakan oleh Pak Kholidi yang merupakan bagian dakwah dari struktur kepengurusan masjid margotunggal.
Beliau menyampaikan bahwa hubungan antara masyarakat harus tetap dijaga, silaturahmi antara anggota keluarga yang ada di masyarakat harus tetap dijaga, dan sebagai kepala kelurga, seorang ayah harus menjadi contoh yang baik atau uswatun hasanah bagi anggota keluarganya, karena apabila seorang kepala keluarga tidak memberikan contoh yang baik terhadap anggota keluarganya, dapat dipastikan didalam keluarga tersebut hubungan antara anggota keluarganya akan ada sedikit gesekan, lain halnya dengan kepala keluarga yang memberikan contoh yang baik atau uswatun hasanah kepada anggota keluarganya, dapat dipastikan hubungan keharmonisan dan kehangatan di dalam keluarga tersebut akan terus terjaga.
Di dalam akhir tausyiahnya beliau menyampaikan bahwa masjid ini dulu didirikan oleh para sesepuh kita, supaya masjid ini bisa menjadi sentral kegiatan yang ada di desa ini, oleh karena itu kita sebagai penerusnya harus siap untuk menjaga dan melanjutkan estafet perjuangan yang telah dimulai oleh para sesepuh kita dahulu dengan cara memakmurkan masjid, sholat berjamaah di masjid, dan ikut aktif di dalam kegiatan kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak takmir masjid seperti saat idul fitri, pembagian zakat fitrah, dan idul Adha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H