Mohon tunggu...
Ahaz Zahrafandi
Ahaz Zahrafandi Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah

Seorang pria yang lahir pada pemerintahan Soeharto. Dan ia yang ingin merubah hobinya menjadi bakat. Banyak orang yang mengatakannya sebagai pria yang suka bermimpi dan tak mau bangun sebelum mimpi itu terwujud. Entah siapa?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Perih dalam Diriku

24 September 2023   10:34 Diperbarui: 24 September 2023   10:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

;Ulang tahun Ayah yang ke sekian di alam lain

17 Agustus.

Terkadang aku penat memikirkan hati sendiri. Letih hingga sesak benak untuk bernafas. Dan terkadang kesedihan itu tak aku ketahui apa artinya. Tiba-tiba air mataku mengalir begitu saja. Ia mengaliri seluruh lukaku, hingga perihku menjerit kesakitan.

Ayah,

Aku masih membutuhkanmu sebagai pedoman hidup. Setidaknya pinjamkan hatimu kepada anak-anakmu. Agar kami bisa menjalani hidup tanpa mengeluh.

Ayah,

Saat ini aku penat memikirkan hati sendiri. Letih hingga sesak benak untuk bernafas.

Air mataku mengalir dalam perihku begitu saja. Dan semua itu terjadi karena cinta yang dipatahkan oleh hati sendiri.

17 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun