Mohon tunggu...
Abdullah HasyimRajaludin
Abdullah HasyimRajaludin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aku adalah aku bukan kamu

Menulis bukanlah hobiku, namun menulis mampu melepaskan hasrat kegalauan dan kegabutan yang sudah mengklimaks pada diri ku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agama, Politik, dan Kekuasaan

27 Juni 2022   02:23 Diperbarui: 27 Juni 2022   04:54 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ini adalah berbicara tentang duniawi, waalaupun tampak di permukaan sebagai perbincangan tentang agama. Ini adalah soal politik dan kekuasaan, kendati mungkin tampak seperti persoalan akidah dan keimanan. Perbincangan ini tentang selogan-selogan yang memukau orang-orang biasa, tetapi juga dipercayai kaum elitnya dan dipegang teguh oleh orang orang saleh.

Lalu selogan itu digunakan bahkan dimanfaatkan oleh orang-orang cerdik untuk memaklumatkan diri sebagai pemimpin. Memelintirkan kalam Allah, dan menjadikan hadist Rasulullah sebagai alat untuk melegitimasi kepentingan pribadi. Pada akhirnya, mereka berhasil menguasai seluruh kekuasaan politik dengan menjual isu agama.

Sehingga sudah tidak asing lagi jika mendekati pemilihan umum banyak terdengar sloganisme berkumandang, bahkan selalu berkumandang, di dalam berbagai perhelatan pemilihan umum di Negara Sri Kanda ini. Selogan-selogan ini selalu berbunyi,: "Wahai Negara Islam, kembalilah!"; "Islam adalah solusi"; "Islam, harus Islam,; dan lain sebagainya.

Sebetulnya ungkapan-ungkapan tersebut dulunya adalah ungkapan sentimentil dari jajaran slogan Ikhwanul Muslimin. Mereka mengatakan bahwa Islam adalah Agama dan Negara, mushaft dan pedang, dan seterusnya. Sehingga kita semua dibingungkan dan harus mampu menentukan, apakah slogan-slogan itu bagian dari agama atau politik. Sebetulnya menurut mereka agama dan politik adalah dua wajah dari satu point yang sama yaitu kekuasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun