sekarang aku serahkan kepada keseimbangan
jika kepahitan harus lagi
dirimu adalah liberal (dan dalam angan)
biar ketidaktahu dan pastian aku arungi
tapi satu yang statisÂ
sejarahnya, hitung jari di depan parlemen
itu setiap mandi aku cucuran tangis
pergilah... (sisanya tak terucapkan)
setiap periode biasaÂ
bangun siang kita berduaÂ
kan ku berjalan (ke arah padalarang)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!