Remaja : "Punya."
Interviewer : "Mana bukti dokumennya?"
Remaja : "Saya tidak punya"
Interviewer : "Kalau begitu, saya minta hasil karyamu. Mana?"
Remaja : "Saya tak menyiapkannya."
Sampai titik ini, tampaknya Interviewer masih sabar untuk mengajukan satu pertanyaan lagi. Tidak bisa tidak jawaban remaja ini harus sesuai harapannya.
Interviewer : "Siapa orang yang bisa merekomendasikan kamu untuk masuk ke
perusahaan ini?"
Remaja : "Kalau toh punya, saya tak mau minta tolong untuk merekomendasikan
saya (untuk masuk ke perusahaan Bapak)."
Interviewer : "Sudah, sudah. Pulang sana! Kamu sudah selesai!"
Ketika Interviewer akan bangkit dari kursinya, remaja tadi masih menyela lemah.
Remaja : "Kalau berani, saya tantang Bapak berdebat tentang strategi perusahaan
Bapak tahun depan!"