Mohon tunggu...
Shoofi Arini
Shoofi Arini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Optimalisasi Peran Perempuan

11 April 2017   05:30 Diperbarui: 11 April 2017   13:00 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Optimalisasi Peran Perempuan dengan Memperkuat Pendidikan Karakter dalam Menyinergikan Profesionalitas

Terciptanya suatu gerakan yang masif akan menjadikan sebuah perubahan yang nyata karena tanpa cita-cita, platform, visi dan misi suatu gerakan akan kebingungan mencari bentuk atau formula yang tepat untuk sebuah gerakan. Untuk platform gerakan juga perlu adanya metode yang efektif dan efisien, agar platform tercapai dengan masif serta target dari perjuangan terarah dengan baik. Tentunya perempuan memiliki peran dan fungsi bertujuan juga mencari bentuk, pola gerakan dan juga strategi untuk bisa melaksanakan visi dan misi perempuan itu sendiri.

Pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, yang diintegrasikan dalam setiap elemen, diharapkan dapat meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pada implementasi di kehidupan ini dalam pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia prempuan secara utuh, terpadu, dan seimban yang sesuai.

Para perempuan diharapkan mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menerapkan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Seorang perempuan akan menjadi cerdas emosinya., Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis maupun non akademis.

Pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk menghidupkan kembali pedagogi ideal-spiritual yang sempat hilang diterjang gelombang positivisme ala Comte. Tujuan pendidikan karater untuk pembentukan karakter yang terwujud dalam kesatuan esensial si subjek dengan perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya Menurut Foerster, karakter merupakan sesuatu yang mengualifikasi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu berubah. Dari kematangan karakter inilah, kualitas seorang pribadi diukur.

Berangkat dari kondisi diatas maka diperlukan adanyan optimalisasi peran perempuan dengan memperkuat pendidikan karakter dalam menyinergikan profesionalitas sebagai salah satu ikhtiar membangun gerakan komprehensif menuju terciptanya muslimah sejati yang bermartabat baik secara lembaga maupun personil. Kedepannya diharapkan mampu melakoni perannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegarap

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun