Mohon tunggu...
Agus
Agus Mohon Tunggu... -

just do it

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Yang Mungkin Bisa Ditiru Dari Kota Kecil di Australia

24 Mei 2012   07:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:53 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkenalkan, nama saya Agus ingin membagikan pengalaman tinggal di Australia dan merasakan enaknya lalu lintas dan kendaraan umum. Siapa tahu, gubernur dki nantinya bisa menirunya. Pertama kali saya tiba di Perth,saya diberi tahu teman saya bus stop mana yg mesti saya jabani dgn berjalan beberapa meter dari depan rumah saya tinggal. Saya sempat sebal,kenapa ga ada angkot / ojek yg bisa dipanggil. Sesampainya di bus stop ada keterangan jam berapa bus akan tiba, peta jalanan yg dilalui rute bus , no rute bus yg stop di bus stop itu,  dan no bustop.Dalam hati wah lengkapnya. Dan ternyata bus dateng mirip jadwalnya. Begitu busnya tiba, byk hal menarik yg saya lihat diantaranya :

  • ber AC,lampu terang,kursi luas
  • ada tempat duduk kusus manula/ibu hamil , ada area kusus utk org yg memakai kursi roda. Enaknya utk org yg bawa byk belanjaan juga.
  • kursi dan jendela dibuat supaya ga gampang dirusak dan ada tulisan dilarang merusak. Pernah suatu saat ada yg merusak dan penumpang laen melapor maka langsung disuruh turun oleh supirnya.
  • ada kamera cctv utk mengawasi didalam bus bila ada tindakan kriminal / merusak bus.Pernah ada buron yg di tempel di kertas dan dipasang didalam bus dicari kriminal dgn foto dari cctv bus.
  • lantai gampang dibersihin.
  • tiang dan gantungan utk tangan terawat.
  • supir cuma 1 ga pake kenek.
  • pembayarana memakai kartu prabayar khusus transportasi yg bisa dipakai utk naek bus/kereta/kapal. Harga berdasarkan area dan jarak. Seperti Flazz bca. Sewaktu masuk ke bus kita hanya perlu men tag kartunya di mesin kusus dan sebelum keluar men tag lagi agar dana di kartu dipotong.
  • pintu masuk dari depan dan pintu keluar dari belakang secara otomatis terbuka bila dipencet supir.
  • bus bisa direndahkan dan ada ramp yg otomatis keluar utk org berkursi roda/manula
  • kita harus memencet tombol berhenti di dekat kursi bila ingin berhenti dan ada bunyi kusus sehingga supir mengerti, tidak teriak kiri seperti di angkot.  tombol harus dipencet sebelum sampai di bus stop yg kita tuju,bila telat maka dia akan berhenti di bus stop selanjutnya.
  • ada brosur keterangan jadwal dan rute bus
  • 1337848009250332050
    1337848009250332050
  • diluar bus ada layar digital yg memberitahu dgn jelas no rute bus dan nama tempat perhentian selanjutnya yg berganti sesuai posisi.
  • ada lubang utk pegangan tangan di tiap kursi
  • alat pemecah kaca beserta kaca buat keluar darurat.
  • supir bus bisa dilaporkan melalui telepon yg tertera bila menyetir kasar.
  • bus biasanya hanya jalan dijalurnya dan ada jalur dan rambu kusus.
  • supir bus juga taat pada rambu,kecepatan sedang.
  • Adapun beberapa peraturan di bus seperti : dilarang merusak barang ,membawa barang yg berbau menyengat, dilarang makan minum di dalam bus,harus memberi kursi kepada yg membutuhkan. Pernah suatu saat ada yg melanggar dan langsung ditegur oleh supir,bahkan ada yg ngeyel, maka langsung disuruh turun dari bus. Setelah itu semua penumpang pada tepuk tangan.Bukan pencopet di bantai didalem busway.
  • Bus hanya berhenti di bus stop, kcuali malam hari dan sesuai jadwal. Hanya menerima penumpang di bus stop. Saya waktu pertama kali sempat kesal, sudah liat busnya sudah dikejar tapi bus nya tetep jalan. Alhasil nunggu 30 mnit lagi utk bus berikutnya. Bila sepi mereka ngetem sekitar 5 menit lalu jalan. Tidak semua bus stop ada keterangan jadwal dan rute, tetapi kebykan di jalanan yg ramai umumnya ada.
    1337848229123263702
    1337848229123263702

Wah dalam hati saya,klo jkt seperti ini sih saya pasti betah deh. Bagusnya lagi pemerintah membuat website khusus yg mudah dimengerti banyak org http://www.transperth.wa.gov.au/Home.aspx  Disini kita bisa merencanakan ingin pergi kemana, maka akan diberitahu bus mana yg mesti dipakai dan mesti ke bus stop yg mana. Begitu juga keterangan jadwal, rute, harga, jarak dan waktu sampai ditujuan. semuanya dgn bahasa inggris yg mudah dimengerti org awam. Selain bus ada juga kereta listrik yg bagus dgn fasilitas mirip bus dgn perbedaan :

  • bayar dgn kartu yg saama sebelum masuk stasiun dan keluar dgn cara yg sama.
  • ada area kusus utk org yg membawa sepeda.
  • ada rute kereta didalam gerbong.
  • dipinggir rel selalu ada pagar listrik. Dan ada iklan org yg terluka karena nekat ke jalur kereta.
  • persimpangan rel kereta ga ada motor/mobil yg nekat nerobos.
  • rambu kereta gampang keliatan dan tidak terhalang pohon/bangunan/ dll.
  • ga ada pedagang di kereta

Stasiun kereta biasanya tergabung dgn terminal bus dan parkiran park and ride. Jadi kita bisa parkir mobil / sepeda disitu lalu naek kereta ke tujuan atau begitu keluar kereta kita naek bus yg lgs ke bus stop terdekat kerumah/kantor. Pedagang di stasiun/terminal hanya yg berupa toko. Utk pejalan kaki beberapa hal menarik :

  • ditiap lampu merah selalu ada tombol yg bisa dipencet agar segera lampu merah dan waktu extra utk pejalan kaki menyebrang zebra cross disertai bunyi dan lampu khusus pejalan kaki.
  • Dipinggir trotoar dekat zebra cross/ditengah jalan zebra cross diberi palang kecil khusus dgn cat mentereng agar gampang keliatan pengemudi dan mengurangi resiko cedera bila tertabrak kendaraan bermotor.
  • trotoar rendah semua,tidak ada yg tinggi seperti di jkt.
  • tangga jembatan penyebrangan tidak curam dan tidak ada pedagang.
  • tidak ada yg berjualan di trotoar/meluber kejalanan.

Saya sempat heran pertama kali ketika melihat mobil mesti ngerem mengalah kepada penyebrang jalan, untungnya mereka hanya menyebrang di zebra cross. Karena biasanya di indo pasti ngedim dan pejalan harus ngalah kecuali pejalannya lari/bergerak aneh mencari perhatian hahaha... Setelah beberapa lama dan mempunyai cukup uang utk punya mobil bekas akhirnya saya mencoba menyetir disitu. Hal pertama yg mesti dimiliki tentulah SIM. Banyak teman yg gagal, karena memang peraturan disitu lebih ketat. Ada website yg memberitahu mengenai itu semua http://www.transport.wa.gov.au/licensing/20389.asp . Juga petunjuk menyetir http://www.transport.wa.gov.au/licensing/20425.asp . Wah lengkapnya dan gampang dimengerti. Di Buku petunjuk mengemudi dijelaskan :

  • dalam kondisi apa kita mesti pelan
  • kenapa mesti pakai seatbealt / ga boleh ada org yg naek bak terbuka
  • kapan kita mesti istirahat dan melanjutkan perjalanan
  • peraturan mobil  mesti ngalah ke motor,kendaraan motor ngalah ke pejalan kaki
  • jarak antar mobil yg ideal utk kecepatan tertentu
  • membaca lampu merah dan apa yg harus dilakukan
  • cara bertindak di marka jalan/ rambu lalu lintas tertentu
  • cara berjalan di bunderan harus mengalah kepada mobil di sebelah kanan
  • cara berjalan di persimpangan yg aman
  • cara handle mobil dalam keadaan darurat
  • aksesoris mobil yg mesti lengkap dan dilarang.misal ga boleh berisik/ceper /dll
  • peraturan yg mesti ditaati beserta sangsinya
  • semua disajikan dgn gambar yg gampang dimengerti.

Kondisi jalanan disitu juga bagus :

  • Jalanan kebykan halus,bila rusak cepat diperbaiki. Bila ada perbaikan maka akan dibongkar sebagian besar jalanan dan diaspal ulang, tidak hanya menambal lubang kecil.
  • Rambu pemberitahuan perbaikan gampang dilihat dari jauh dgn byk lampu sehingga kendaraan gampang menghindari.
  • Saya sempat bingung jalanan disini rada cembung ditengah, Setelah saya perhatikan saya baru sadar, ternyata agar air turun ke got dan bila sudah lama dipakai menjadi rata, tidak menjadi genangan air yg merusak.
  • Jalanan paling kecil disitu pun pasti muat truk besar dengan kecepatan sedang
  • Ga ada portal/ gapura yg bisa menghalangi truk, got tertutup semua
  • lampu umum merata di tiap jalan utama dan selalu hidup.
  • parkiran kebykan mesti masuk dibalik bangunan yg menghadap jalan utama / gedung parkir dgn jarak yg luas antar mobil sehingga bisa parkir sendiri tanpa perlu tukang parkir / parkir mepet.
  • bayar parkir dgn tiket yg dibayar sendiri. Nantinya ada pengawas yg memberi denda bila tidak bayar.
  • ada speedcam yg otomatis memotret mobil yg melanggar lampu merah / melebihi batas kecepatan.

Rambu lalu lintas dan marka jalan yg saya lihat:

  • rambu dibuat jauh dari penghalang seperti tembok bangunan yg menghalangi /papan iklan (byk papan iklan dekat rambu biasanya bikin bingung)/ ranting pohon dll sehingga gampang dilihat dari jauh dan pengendara bisa bertindak sebelum didekat rambu. Tidak seperti di indo dimana kadang kita mencari dimana rambunya, biasanya ketutupan ranting. Lalu begitu kelihatan ga taunya uda terlalu dekat dan susah mengganti arah kendaraan dan otomatis melanggar/ kecelakaan.
  • rambu terawat tidak ada gambar / tulisan yg hilang,tidak bengkok / miring, warna tidak pudar.
  • marka jalan di jalanan sering di cat ulang dan jelas apakah mesti lurus / belok / ikutin garis. Biasanya dipersimpangan uda ada garis jalur kendaraan, kita hanya ikutin aja tanpa perlu menyalip kendaraan lain
  • Polisi tidur disitu juga dibuat lebih luas tetapi tidak curam.  Di beberapa tempat tertentu dibuat beberapa polisi tidur mini yg tidak merusak mobil agar mobil melambat. Tidak seperti dikampung, uda curam byk lagi. Bikin rusak mobil aja.

Kendaraan disitu juga taat aturan:

  • bila ada antrian ga ada yg menyerobot
  • utk jalan lurus pada kencang,hanya pelan bila persimpangan.
  • jrg yg menyerobot lampu merah karena ada speedcam
  • utk belok kanan/ kiri diberi jalan tambahan di trotoar agar tidak menghalangi jalur utama dibelakangnya
  • mengalah pada pejalan kaki
  • lampu kendaraan nyala semua bila tidak lgs didenda
  • tidak ada yg melawan arah
  • truk diberi byk lampu dan gampang keliatan dari jauh dan ga bisa kencang juga ada jalur kusus

Pada akhirnya saya menyadari keteraturan tata kota yaitu daerah tempat kerja / wisata / makan dengan tempat tinggal yg menentukan rute kendaraan yg dipakai masyarakat menentukan keefisienan kendaraan umum. Disitu semuanya teratur ada zona kusus kerja / wisata / makan dengan tempat tinggal  sehingga gampang diatur oleh otoritas transportasi. Sedangkan dijakarta area itu terlalu bercampur aduk sehingga susah direncanakan. Misal pasar kaget,PKL yg kurang tegas ditindak gubernurnya. Sekian saja yg saya ingat dari pengalaman saya, saya berharap jakarta menjadi lebih manusiawi. Lebih baik lagi bila ada kompasioner lainnya yg pernah ke negara lain yg transportasinya bagus dan bisa membagikan pengalamannya dgn detil. Mohon maaf bila ada kesalahan penulisan/ ada yg ingi ditambahi, mohon beritahukan dan bila bisa akan saya koreksi. Terima kasih telah membaca semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun