Mohon tunggu...
Agus Yuswanta
Agus Yuswanta Mohon Tunggu... -

Pemerhati fenomena sosial

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Enda, di Balik Bersihnya Pasar Palmerah

22 April 2016   14:00 Diperbarui: 24 April 2016   02:14 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Suasana pasar palmerah saat jam 12 siang (dokomentasi pribadi)"][/caption]Tepat jam 12 siang, panas terik matahari menyengat sampai ke dalam kulit ketika saya menyusuri Pasar Palmerah. Bersih dan sampah yang tertata adalah hal yang saya rasakan ketika menyusuri pasar tersebut. Hal itu yang membuat saya tertarik untuk menelusuri bagamana caranya agar pasar sampahnya tetap tertata.

[caption caption="Seorang petugas kebersihan pasar sedang membersihkan sampah"]

[/caption]Ketika menyusuri pasar tersebut, saya melihat seorang pria paruh baya sedang membersihkan sampah jalan pasar. Saya tertarik untuk menanyakan lebih lanjut kepada dia tentang bagaimana sampah-sampah di pasar Palmerah bisa tertata.

[caption caption="Pak Enda mengangkut sampah"]

[/caption]Enda, pria berumur 65 tahun ini adalah petugas kebersihan di Pasar Palmerah. Pria asal Subang ini memang orang yang berdedikasi tinggi. Hal itu terbukti ketika pada saat awal wawancara, dia tidak bersedia karena dia masih bekerja membersihkan sampah di pasar, "maaf Mas, saya masih gini (sambil menunjukan dia menyapu pasar)" katanya, saat saya izin untuk wawancara.

[caption caption="Pak Enda menuju ke tempat komposting sampah"]

[/caption]Jadinya saya mewawancarai Pak Enda sambil jalan mengikuti kegiatanya. Pak Enda sendiri bekerja mulai Subuh dini hari ketika aktivitas pasar dimulai, "Saya kerja mulai Subuh" tuturnya. Dia mulai mengumpulkan sampah di depan masing-masing los sayuran. Sampah terbanyak memang berasal dari los sayuran yang berada di lantai 1 pasar

[caption caption="Pak Enda membawa ke unit komposting Pasar Palmerah (Dok Pribadi)"]

[/caption]Selanjutnya Pak Enda membawa sampah tersebut ke unit komposting yang kira-kira berjarak sekitar 50 meter dari los sayuran tersebut dengan menarik kotak sampahnya. Dari unit komposting tersebut nantinya akan dibawa ke tempat pembuangan akhir di Grogol.

Saya tidak menyangka proses pembersihan sampah itu cukup berat. Pak Enda yang sudah sepuh itu mampu melaksanakanya. Pelajaran bagi saya sendiri, kalau membuang sampah sembarangan berarti menambah pekerjaan bagi mereka yang betugas membersihkan sampah. Yang kedua, semangat kerjanya dan dedikasinya pada pekerjaan menginspirasi saya untuk bekerja lebih giat lagi

*)Foto Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun