Masyarakat Bangka dikenal sebagai masyarakat rumpun melayu sumatera dikarenakan kepulauannya berseberangan dengan Sumatera Selatan. Ada beberapa  kemiripan seni budaya antara Bangka dan Palembang dan ini lumrah adanya karena sekian tahun Bangka adalah salah satu Kabupaten Sumatera Selatan.
Bila kita membahas komunikasi dalam seni pertunjukan yang ada di Babel, komunikasi verbal dapat dijumpai pada seni musikal puisi dan lain sebagainya seperti; Puisi, Hadrah, Gambus, Joget (bedincak), bersyair, kemudian membahas masalah dialog dalam drama/teater dan sebagainya. Sedangkan membahas masalah komunikasi nonverbal dalam seni petunjukan pastinya tentang busana, alat-alat musik, properti, make up dan gerakan.
Masyarakat melayu Bangka dikenal dinamis, menjunjung tinggi nilai agama, budaya, keadilan dan menghormati perbedaan. Dalam seni pertunjukan melayu Bangka, dapat dijumpai pula seperti masyarakat melayu Sumatera seperti berbalas pantun, dialog drama, syair atau nyanyian, teater tradisional seperti teater Pak Udak, dan lain sebagainya.
Pantun dalam lagu tradisional atau dikenal dengan islitah "bedaek" (nyanyian) mendapat peranan yang penting dalam seni pertunjukan daerah melayu Bangka. Isi pantun dapat berupa; cinta kepada lawan jenis, kepada alam, kepada Tuhan, kepada sesama manusia, kepada budaya, pembelajaran, petuah, nasib dan lain sebagainya.
Bedaek ini mendapat tempat istimewa dalam masyarakat karena bentuknya dapat di dengar dengan mudah di berbagai tempat, dan ia pun menjadi hiburan bagi masyarakat, menjadi pembelajaran dan menjadi bahan ajar bagi anak-anak mereka.
Melakukan berbalas pantun mudah bagi orang-orang tertentu, karena ia membutuhkan pikiran yang cerdas dan kreatif dalam mengolah kata-kata, harus bersikap dinamis/energik dan harus pandai menyusun kata-kata. Berbeda dengan seni tari karena seni pertunjukan tari berkelompok, membutuhkan tempat berlatih, membutuhkan musik, make up, busana, waktu latihan, kekompakan dan sebagainya.
Seni tari dalam kebudayaan melayu Bangka mengekpresikan kebudayaan secara umum, memiliki atau mengikuti norma-norma yang telah digariskan oleh adat melayu sejak dulu. Berbagai gerak mencerminkan halus lembutnya masyarkat melayu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H