Didaerah-daerah kecil, kendala yang dialami komunitas budaya adalah anak muda setelah lulus SMA, ia akan pergi jauh padahal itu masa ia sedang bagus-bagusnya menari. Ia akan merantau ke tempat yang ia suka hingga ada yang keluar negri dari biaya sendiri dan ada juga yang beasiswa. Jika ia menginginkan menetap didaerahnya sendiri dan kuliah didaerahnya, itu merupakan keberuntungan bagi komunitas, namun ini jarang terjadi, karena mereka juga ingin merasakan jadi anak kost, hidup sendiri, kuliah dan mencari pengalamannya.
Untuk penari-penari yang ingin merantau, merantaulah... carilah pengalaman, rasakan kehidupan yang baru, berbuatlah sesuatu yang hebat untuk dirimu, lanjutkan pendidikanmu dan bekerjalah karena kedua tugas ini sangat penting untuk masa depanmu, namun jangan lupakan untuk tetap beribadah. Â Apapun yang akan kamu lalui itu adalah garis hidup yang kamu buat sendiri, carilah pendidikan hingga keluar negri. Persiapkan dirimu persiapkan kebutuhan-kebutuhanmu. Jika belum mencukupi carilah mulai sekarang, iklaskan pada Tuhanmu keselamatan dan kesehatan, yang terpenting adalah sekolah dan bekerja. Usahakan tidak membebani orang tuamu, tapi buatlah mereka bangga. Bila tidak sanggup membiayai keberangkatanmu, menabunglah dari sekarang atau kejarlah tawaran-tawaran beasiswa yang ada di sekolah atau di media sosial, bila tak mampu juga keluar negri, merantaulah di dalam negeri saja, lalu menabunglah sedikit demi sedikit tunggu beberapa tahun kemudian hingga uangmu terkumpul untuk berangkat. Bila anda sanggup lahir bathin, belajarlah didaerahmu sendiri, berjalanlah... karena tiap langkah pasti memiliki hasilnya sendiri.
Jangan takut berada ditempat lain, karena semua masih berada dipermukaan bumi. Yakinlah kalau pengalaman dan usahamu akan membuahkan hasil, tapi jangan melakukan hal yang negatif, jangan berpikiran untuk mencari jalan pintas karena itu tidak akan berguna sama sekali, bahkan kesengsaraannya berkali-kali lipat.Â
Tentukan sampai berapa tahun kamu menetap di tempat lain, namun semua kembali pada diri sendiri, ingin menetap selamanya atau ingin kembali ke daerah sendiri, membuka usaha tanpa patah semangat karena jiwa muda memiliki semangat tanpa batas. Jangan sekali-kali berpikiran negatif, jika ingin merantau jauhilah pikiran-pikiran dalam kerugian fisik dan mental karena merantau itu memperkuat pikiran, mental dan fisik namun tetap pada jalur yang positif. Beribadahlah dan tidak memilih-milih makanan yang mahal kecuali di traktir atau kamu kebetulan bekerja direstoran. Jagalah tata krama, jika masih menyukai, mencintai seni tari ikutilah komunitas budaya yang ada di tempatmu nanti.
Jika sudah bulat tekadmu, lupakan masa lalu, lupakan memikirkan sekelilingmu, lupakan orang terdekatmu, teman-temanmu dan kenangan-kenangan di masa lalumu, berpikirlah positif apa yang terjadi saat merantau nanti. Maju lebih baik daripada mundur, sudah dipastikan tidak ada enaknya merantau, apalagi dana pas-pasan, beban batin di bulan pertama, namun demikianlah nikmatnya hidup sendiri yang jauh dari perlindungan keluarga dan teman-teman, tidak mendengar lagi ocehan orangtua, dan bebas. Berpikirlah keuntungannya pada masa mendatang, yaitu: berartinya pengalamanmu nanti.
Masa sekarang ini, saat berada dilingkungan keluarga uang 5000 rupiah kamu anggap tiada arti, bahkan tidak ada gunanya kamu simpan karena uang ini nilainya teramat kecil, parkiran motor saja 2000 perak. Â Tapi saat jauh dari keluarga, saat isi dompet tipis, kamu akan merasakan betapa berartinya uang itu, bahkan kamu berusaha untuk menyimpannya untuk keperluan yang lebih penting, kecuali keluargamu seorang sultan. Jika keluargamu sultan kamu akan memandang sebelah mata uang 5000 perak, tidak butuh bekerja banting tulang sembari sekolah, benar demikian bukan?
Beruntungnya jika setelah bertahun-tahun kamu merantau lalu berhasil/sukses menjadi orang kaya, kamu kemudian mengajak keluargamu jalan-jalan ketempatmu, kamu merasakan betapa bermanfaatnya kamu merantau, mengajak teman-temanmu yang gagal total, pengangguran untuk bekerja diusahamu. Percayalah itu adalah perbuatan terbaik/terbesarmu di dunia ini.
Jika kamu tidak sanggup merantau, menetaplah dan berusahalah membangun kehidupanmu sendiri didaerahmu, sekolah dan bekerjalah. Jangan selalu bergantung pada orangtua karena bagaimanapun juga mereka tetap membantu dan tetap mendukungmu jadi apapun dirimu. Jika kamu tidak mendapat pekerjaan, bukalah usaha sendiri, berusahalah untuk berdiri sendiri walau itu berat adanya. Jika kamu tidak sanggup melakukan itu karena keadaan fisik, dapat kamu terapkan pada adik atau saudara-saudaramu, bantu ia dengan semangat dan perlihatkan padanya keberhasilan para milyuner sedari mereka bekerja dari nol.Â
Menuju kearah arah mana pun jalanmu adalah kamu yang menentukan, dan Tuhan hanya mempermudah dan menunjukkan dua arah, yang benar dan yang salah. Pilihlah salah satu yang ada rahmatNya. Agamamu mengajarkan bagaimana cara melakukan kebaikan dan cara berpikir positif. Selanjutnya keputusan ada di tanganmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H