3. Mengikuti petunjuk pengajar.
Seorang pengajar pasti ingin muridnya cerdas, ingin muridnya memiliki keahlian di atas rata-rata. Jadi seorang murid diharuskan memiliki semangat yang tinggi dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang benar dari pengajarnya.
4. Fisik.
Sudah pasti orang yang bisa menari adalah orang pada kondisi sehat jasmani, tapi seseorang yang cacat fisik bisa juga menari dan bisa dibuatkan tarian, karena saya anggap cacat fisik bukan penghalang utama untuk sebuah seni pertunjukan.
Jiwa seorang Penari.
Seorang penari tidak harus bersikap seperti apa dan tidak harus seperti siapa, ia harus menjadi dirinya sendiri, walau kebanyakan orang melihat seorang seniman dengan pakaian/penampilan yang nyentrik menjadi tertawaan orang-orang umum. Ada yang bertingkah dengan kelakuannya terlihat berlebihan, namun mereka hanya ingin menunjukkan inilah saya, saya suka seperti ini, saya lebih terlihat apa adanya.
Sampai saat ini saya tidak menemukan seorang penari berwatak licik, seniman itu berjiwa sosial tinggi, berkomunikasi pada siapapun, selalu terbuka, suka berbagi ilmu, suka nongkrong diwarung kopi dalam hal yang positif, suka membahas masalah seni budaya, menyukai generasi muda berbakat dan bertoleransi tinggi.Â
Mereka suka kebebasan dalam berpendapat, suka bebas melalang buana tanpa bisa dicegah. Seorang penari menyukai tiap ada seni pertunjukan, selalu ingin berkecimpung dalam proyek-proyek seni, selalu meminta kepada teman-temannya agar di ajak pentas, juga mudah penasaran pada karya tari orang lain dan sebagainya.
SALAM BUDAYA PADA SEMUA PENARI TANAH AIR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H